Jeda 12 detik pidato Jokowi saat membicarakan kasus Ahok
Jeda 12 detik pidato Jokowi saat membicarakan kasus Ahok

Jeda 12 detik pidato Jokowi saat membicarakan kasus Ahok

Jokowi mengecewakan massa yang berdemo pada 4 November 2016. Ia membuat kecewa karena tak mau menemui demonstran



Ada jeda 12 detik saat Presiden Jokowi menyampaikan penegasan tentang tak memberikan perlakuan khusus kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait kasus dugaan penistaan agama.

Jeda yang cukup lama dalam menyampaikan sebuah kalimat itu membuat Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir harus mengangguk beberapa kali untuk menunggu Jokowi melanjutkan kalimatnya, dan menyebut nama wakilnya itu saat dulu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Bahkan, Menteri Sekretaris Negara menyadari jeda yang terlalu lama itu dan harus mengucapkan sesuatu sehingga Jokowi melanjutkan kembali ucapannya. "Bahwa proses hukum terhadap Basuki Tjahaja Purnama akan dilakukan dengan tegas dan transparan dan juga saya tekankan bahwa saya tadi tidak akan melindungi...  (jeda 12 detik) .. saudara Basuki karena sudah masuk ke proses hukum," kata Jokowi di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Selasa 8 November 2016.

Belakangan memang isu bahwa Jokowi tengah melindungi Ahok kencang beredar. Isu semakin kencang karena Jokowi mengecewakan massa yang berdemo pada 4 November 2016. Ia membuat kecewa karena tak menemui demonstran yang mendesak agar Ahok diproses lebih cepat.


Harapan mereka untuk mengirimkan perwakilan bertemu dengan Jokowi buyar karena orang nomor satu di Indonesia itu lebih memilih untuk mengecek proyek kereta Bandara Soekarno-Hatta. Lebih lanjut, pengamat politik Hendri Satrio menganggap, jeda Jokowi saat memberikan keterangan soal pusaran kasus Ahok di PP Muhammadiyah memang terlalu lama.

Menurutnya, saat itu bisa saja ada hal yang berkecamuk di kepala Presiden. “Sehingga Presiden merasa perlu berpikir agak lama sebelum menyampaikan atau menjawab pertanyaan itu,” kata Hendri saat berbincang dengan Okezone, Rabu (9/11/2016).

Sementara Menurut Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid, jeda tersebut menggambarkan kondisi Jokowi yang tertekan dengan berbagai “utang budi” terhadap Ahok. Jeda itu juga berkorelasi dengan sikapnya yang selama ini tidak tegas kepada mantan Bupati Belitung Timur itu. “Maka dia ngomongnya tidak tegas, tidak terbuka dan lambat dalam bersikap,” kata Sodik kepada Okezone, Rabu (9/11/2016).

Menurut Sodik, Jokowi memang dirundung kegamangan dalam menghadapi masalah ini. Apalagi dia kemudian dianggap mencari “kambing hitam” dengan menyebut adanya kepentingan politik yang menunggani demo 4 November.

“Dia gamang, menghindar menenemui pedemo, dia cari kambing hitam,dia lambat menerima aspirasi padahal selama ini dia gemar blusukan yang katanya bertemu rakyat dan akhirnya dia tidak cepat dan tidak tegas soal kasus hukum Ahok,” tambah Sodik.

Namun walau bagaimanapun, menurut Hendri, pesan yang disampaikan Jokowi bahwa tak ada perlakukan khusus ke Ahok bisa mendinginkan suasana.  “Itu akan berpengaruh terutama untuk dinginkan suasana,” sebutnya. (news.okezone)
 
Pilih sistem komentar sesuai akun anda ▼
Blogger

No comments

» Komentar anda sangat berguna untuk peningkatan mutu artikel
» Terima kasih bagi yang sudah menulis komentar.