Kesalahan dunia marketing dalam memilih  rekan yang bisa menghancurkan Bisnis
Kesalahan dunia marketing dalam memilih  rekan yang bisa menghancurkan Bisnis

Kesalahan dunia marketing dalam memilih rekan yang bisa menghancurkan Bisnis

Terkadang rekan yang buruk, di awal akan terlihat mudah untuk diajak bekerja. Tapi waspada, jika di awal mereka terlalu bersemangat dengan prospek penjualan.



Sebagai seorang pemilik bisnis ataupun sales executive, penjualan merupakan jalur terpenting dalam kehidupan perusahaan. Tanpa pendapatan, perusahaan tidak ada. Banyak buku yang menyajikan artikel tentang pentingnya membangun hubungan terutama dalam proses penjualan. Penting bagi calon klien Anda nantinya untuk mengenal lebih jauh tentang jenis bisnis hingga perusahaan Anda.

Berikut ini, 5 kesalahan yang harus Anda hindari jika tidak ingin penjualan Anda berakhir buruk, seperti dilansir Entrepreneur, Minggu (25/2/2017).

1. Proses penjualan biasanya, sebelum menentukan apakah seseorang calon klien atau bukan, kita akan prospek dahulu. Namun, jika Anda melihat tanda-tanda klien tersebut kurang memenuhi, jangan dulu mundur. Anda harus benar-benar melakukan penelitian, jangan takut.

Tunggulah sampai proyek Anda berjalan, dan Anda akan merasakan tantangannya tersendiri atau hingga terjadinya penundaan. Dari pengalaman tersebut, ketika Anda bertemu dengan calon klien lain, Anda akan bisa merasakan apakah ini klien yang tepat atau tidak.

2. Tidak Menghormati Urusan Pribadi Biasanya klien yang buruk cenderung tidak memiliki masalah atau banyak menuntut. Namun, saat proses penjualan, biasanya mereka mulai menunjukkan hal tersebut. Misalnya, saat di malam hari atau di waktu libur, klien tersebut menghubungi Anda entah melalui saluran telepon ataupun email dengan subject "call me now" atau "need to speak right away" dan "emergency.

Klien-klien seperti ini sebaiknya dijauhkan, karena belum menjadi patner bisnis saja sudah menggunakan waktu pribadi, bagaimana nanti?

3. The micromanager Seorang klien yang baik akan melihat Anda sebagai penasehat yang baik. Dan sebagai rekan kerja, mereka akan melihat apakah Anda seseorang yang dianggap kredibel mengatasi masalah dan memberikan solusinya. Namun, klien yang buruk biasanya akan menjadikan Anda sebagai doormat atau "dumb labor" yang memenuhi kebutuhan mereka.

4. The guarantee-er Jangan ragu untuk menanyakan hal seperti "Jika saya bekerja di perusahaan Anda, berapa target yang Anda berikan kepada saya atau yang Anda harapkan,?. Itu adalah pertanyaan yang wajar. Dalam beberapa kasus terkadang target tersebut masuk akal, namun klien terkadang juga memberikan angka yang tak wajar.

Dalam proses penjualan, banyak yang tidak bisa diperkirakan, kadang-kadang Anda tidak akan tahu seperti apa keinginan dari klien, oleh karena itu di awal perjanjian Anda harus menanyakan sesuatu yang jelas, jangan sampai klien tersebut terlalu memaksakan target.

5. Mudah Akrab Ini sebenarnya Kontra-intuitif, terkadang klien yang buruk, di awal akan terlihat mudah untuk diajak bekerja. Tapi waspada, jika di awal mereka terlalu bersemangat dengan prospek penjualan.
 
Pilih sistem komentar sesuai akun anda ▼
Blogger

No comments

» Komentar anda sangat berguna untuk peningkatan mutu artikel
» Terima kasih bagi yang sudah menulis komentar.