JARILANGIT.COM - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan pihaknya hanya akan menempatkan pemantau Pemilu 2019 dari luar negeri di tempat pemungutan suara (TPS) di Jakarta.
Arief menyampaikan hal itu dilakukan karena keterbatasan sumber daya manusia KPU pada Hari-H pemungutan suara.
"Karena hari pemungutan suara kan pasti hari yang sangat sibuk bagi KPU. Jadi kita apa silakan lihat di TPS di sekitar wilayah Jakarta," kata Arief di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (26/3).
Penempatan pemantau pemilu, kata Arief, akan dibagi oleh KPU. Namun tak menutup kemungkinan jika lembaga bersangkutan mengajukan tempat pemantauan.
Nantinya di setiap TPS akan dikunjungi oleh sekitar 20 delegasi lembaga pemantau pemilu dari dalam dan luar negeri.
"Kami persilakan mereka mau memantau dari awal sampai akhir, sebelum pemilu, sampai setelah pemilu, silakan saja," ujarnya.
Arief menuturkan lembaga pemantau pemilu dari luar negeri ada yang merupakan undangan KPU, ada juga yang mengajukan sendiri ke KPU.
Lembaga tersebut diharuskan mendapat akreditasi dari Bawaslu dan mendapat rekomendasi dari Kemenlu.
Untuk undangan KPU, mereka akan mengikuti rangkaian acara yang dimulai dengan seminar internasional terkait kepemiluan di Indonesia. Lalu pemantauan saat hari pencoblosan. Kemudian ditutup dengan pemaparan hasil pemantauan pemilu.
Dia menyampaikan pelibatan pemantau asing sudah berjalan sejak Pemilu 1999. Indonesia sengaja melakukan hal sebagai transparansi dan upaya meningkatkan kualitas pemilu.
"Dengan berbagai macam tujuan, biasanya kita ini kalau dilihat orang maka kerjanya akan lebih hati-hati. Kedua untuk menyampaikan pesan pemilu kita terbuka untuk siapapun," ujar Arief. (dhf/DAL)