JARILANGIT.COM - PDI Perjuangan meminta publik memahami upaya kepolisian yang terus bekerja mengusut pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Kinerja korps cokelat disorot lantaran sudah 700 hari sejak Novel disiram pelaku belum juga ditangkap.
"Ya semua kan upaya, bahkan Kapolri pun Pak Tito juga membentuk tim khusus untuk itu," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat ditemui di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng Jakarta Pusat, Selasa (12/3).
Hasto menyebut teror dengan kekerasan yang dialami aparat hukum tidak hanya terjadi di era Joko Widodo berkuasa.
"Zaman Pak Harto dulu ada hakim yang dibunuh," sambungnya.
Hasto mengatakan tentu menjadi harapan bersama agar insiden yang dialami Novel Baswedan tidak terulang di kemudian hari.
"Kita ingin mencoba agar pengalaman-pengalaman di masa Orde Baru itu tidak terjadi lagi," kata Hasto.
Lebih lanjut dia menekankan bahwa tugas negara adalah melindungi seluruh warga negaranya, termasuk aparat penegak hukum.
"Maka tugas negara untuk melindungi seluruh aparat penegak hukum yang konsisten di dalam mencegah dan memberantas korupsi itu," pungkas Hasto. (rmo)