Jokowi dijadwalkan hadir dalam Sidang Tanwir Muhammadiyah di halaman Gedung Daerah Provinsi Bengkulu, Jumat (15/2). Jokowi yang akan membuka forum sidang tertinggi Muhammadiyah itu
"Iya besok (hari ini) hadir. Tanwir dibuka Presiden Jokowi jam sembilan," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Kamis (14/2) malam.
Sidang Tanwir Muhammadiyah yang digelar 15-16 Februari itu mengusung tema 'Beragama yang Mencerahkan'. Ada empat agenda utama dalam sidang Tanwir Muhammadiyah di Bengkulu.
Pertama, sidang Tanwir akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan keorganisasian. Salah satunya adalah perubahan anggaran dasar rumah tangga yang sudah dibahas dalam rapat pleno sebelumnya.
Agenda kedua, penyampaian pokok pikiran Muhammadiyah tentang kehidupan keumatan dan kebangsaan. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir yang akan menjabarkan hal tersebut.
Kemudian yang ketiga akan ada ceramah dari Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Lalu yang keempat diisi dengan permusyawaratan yang berkaitan perkembangan dan dinamika persyarikatan Muhammadiyah di tingkat nasional dan wilayah.
Mu'ti melanjutkan Sidang Tanwir yang dihelat untuk kedua kalinya masa kepemimpinan Haedar Nashir itu akan ditutup Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Sidang ditutup Wakil Presiden Jusuf Kalla," ujarnya.
Sidang Tanwir Muhammadiyah sebelumnya digelar di Ambon pada 2017. Tanwir juga akan memutuskan tata tertib sekaligus mekanisme pemilihan pimpinan muktamar yang rencananya dilakukan pada 2020 di Surakarta.
lanjut ke...Mengappa Amien Rais Tak Diberi Jatah Berpidato di Sidang Tanwir ?
"Iya besok (hari ini) hadir. Tanwir dibuka Presiden Jokowi jam sembilan," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Kamis (14/2) malam.
Sidang Tanwir Muhammadiyah yang digelar 15-16 Februari itu mengusung tema 'Beragama yang Mencerahkan'. Ada empat agenda utama dalam sidang Tanwir Muhammadiyah di Bengkulu.
Pertama, sidang Tanwir akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan keorganisasian. Salah satunya adalah perubahan anggaran dasar rumah tangga yang sudah dibahas dalam rapat pleno sebelumnya.
Agenda kedua, penyampaian pokok pikiran Muhammadiyah tentang kehidupan keumatan dan kebangsaan. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir yang akan menjabarkan hal tersebut.
Kemudian yang ketiga akan ada ceramah dari Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Lalu yang keempat diisi dengan permusyawaratan yang berkaitan perkembangan dan dinamika persyarikatan Muhammadiyah di tingkat nasional dan wilayah.
Mu'ti melanjutkan Sidang Tanwir yang dihelat untuk kedua kalinya masa kepemimpinan Haedar Nashir itu akan ditutup Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Sidang ditutup Wakil Presiden Jusuf Kalla," ujarnya.
Sidang Tanwir Muhammadiyah sebelumnya digelar di Ambon pada 2017. Tanwir juga akan memutuskan tata tertib sekaligus mekanisme pemilihan pimpinan muktamar yang rencananya dilakukan pada 2020 di Surakarta.
lanjut ke...Mengappa Amien Rais Tak Diberi Jatah Berpidato di Sidang Tanwir ?
Amien Rais Tak Diberi Jatah Berpidato di Sidang Tanwir
Tokoh Muhammadiyah Amien Rais tidak diberi kesempatan untuk berpidato atau sekadar memaparkan pemikirannya dalam sidang Tanwir di Bengkulu pada 15-16 Februari.
Forum sidang tertinggi itu hanya menyediakan waktu pidato kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla, serta mengundang Joko Widodo dan Prabowo Subianto memaparkan pemikirannya soal keumatan dalam format ceramah.
"Tidak, nanti hanya akan ada presentasi dari Pak Jusuf Kalla, selaku wakil presiden yang kami undang dalam acara itu. Kemudian presentasi dari Pak Jokowi dan pak Prabowo," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Senin (10/2).
Mu'ti tidak menjelaskan alasan mengapa Amien Rais tidak diberi waktu untuk bicara dalam rangkaian sidang Tanwir yang mengusung tema Beragama yang Mencerahkan.
Merujuk dari jadwal pelaksanaan sidang Tanwir, ada sejumlah tokoh yang diagendakan hadir menjadi pembicara. Mereka berasal dari berbagai latar belakang. Sebagian besar telah dikenal publik lantaran pernah menjabat posisi strategis di sejumlah lembaga negara.
Misalnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang akan menjadi pembicara dalam Seminar Nasional bertajuk Agama dan Pendidikan yang Mencerahkan.
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin juga menjadi pembicara dalam seminar nasional bertema Internasionalisasi Wasathiyah Islam.
Berikutnya, Duta besar Indonesia untuk Lebanon Hajriyanto Thohari akan menjadi pembicara dalam Tabligh Akbar.
Pada pembukaan sidang Tanwir, Jumat (15/2), ada sejumlah tokoh yang diberi waktu untuk bicara. Mereka antara lain Ketua umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Wapres Jusuf Kalla.
Lalu, Prabowo Subianto diagendakan untuk ceramah kebangsaan pada pukul 13.30-15.00 WIB . Keesokan harinya, yakni Sabtu (16/2), Jokowi diagendakan memberi ceramah pada 13.30 - 15.00 WIB.
Mu'ti mengatakan Jokowi dan Prabowo akan diberi waktu 90 menit untuk memaparkan pemikirannya soal keumatan di Indonesia. Durasi itu juga termasuk sesi tanya jawab dengan peserta sidang Tanwir.
Jokowi dan Prabowo diundang dalam kapasitasnya sebagai tokoh nasional, bukan sebagai calon presiden.
"Paparan beliau kita beri waktu yang cukup, masing-masing satu setengah jam atau 90 menit, sehingga mudah-mudahan bisa terjadi interaksi, tanya jawab konstruktif," ucap Mu'ti.
Mu'ti mengatakan sesi tanya jawab diperlukan karena peserta sidang Tanwir --yang merupakan pengurus Muhammadiyah dari berbagai wilayah Indonesia ingin menggali lebih dalam gagasan kedua tokoh tersebut, terutama mengenai bagaimana memposisikan agama dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan.
Mu'ti menegaskan pelaksanaan sidang Tanwir bukan untuk mencari capres yang akan didukung. Dia mengatakan Muhammadiyah akan netral dalam kontestasi politik. Itu merupakan prinsip dasar khittah Muhammadiyah sejak lama, yaitu tidak terlibat dalam politik praktis.
"Muhammadiyah selama ini, berada pada posisi gerakan dakwah yang terlibat dalam politik kebangsaan, bukan kepartaian," kata Mu'ti.
PP Muhammadiyah sejauh ini belum mendapat kepastian Jokowi dan Prabowo memenuhi undangan sidang Tanwir. Namun surat undangan resmi sudah diberikan ke masing-masing pihak.
Lanjut ke... Alasan Tak Ada Jatah Amien Rais di Tanwir
Tokoh Muhammadiyah Amien Rais tidak diberi kesempatan untuk berpidato atau sekadar memaparkan pemikirannya dalam sidang Tanwir di Bengkulu pada 15-16 Februari.
Forum sidang tertinggi itu hanya menyediakan waktu pidato kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla, serta mengundang Joko Widodo dan Prabowo Subianto memaparkan pemikirannya soal keumatan dalam format ceramah.
"Tidak, nanti hanya akan ada presentasi dari Pak Jusuf Kalla, selaku wakil presiden yang kami undang dalam acara itu. Kemudian presentasi dari Pak Jokowi dan pak Prabowo," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Senin (10/2).
Mu'ti tidak menjelaskan alasan mengapa Amien Rais tidak diberi waktu untuk bicara dalam rangkaian sidang Tanwir yang mengusung tema Beragama yang Mencerahkan.
Merujuk dari jadwal pelaksanaan sidang Tanwir, ada sejumlah tokoh yang diagendakan hadir menjadi pembicara. Mereka berasal dari berbagai latar belakang. Sebagian besar telah dikenal publik lantaran pernah menjabat posisi strategis di sejumlah lembaga negara.
Misalnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang akan menjadi pembicara dalam Seminar Nasional bertajuk Agama dan Pendidikan yang Mencerahkan.
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin juga menjadi pembicara dalam seminar nasional bertema Internasionalisasi Wasathiyah Islam.
Berikutnya, Duta besar Indonesia untuk Lebanon Hajriyanto Thohari akan menjadi pembicara dalam Tabligh Akbar.
Pada pembukaan sidang Tanwir, Jumat (15/2), ada sejumlah tokoh yang diberi waktu untuk bicara. Mereka antara lain Ketua umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Wapres Jusuf Kalla.
Lalu, Prabowo Subianto diagendakan untuk ceramah kebangsaan pada pukul 13.30-15.00 WIB . Keesokan harinya, yakni Sabtu (16/2), Jokowi diagendakan memberi ceramah pada 13.30 - 15.00 WIB.
Mu'ti mengatakan Jokowi dan Prabowo akan diberi waktu 90 menit untuk memaparkan pemikirannya soal keumatan di Indonesia. Durasi itu juga termasuk sesi tanya jawab dengan peserta sidang Tanwir.
Jokowi dan Prabowo diundang dalam kapasitasnya sebagai tokoh nasional, bukan sebagai calon presiden.
"Paparan beliau kita beri waktu yang cukup, masing-masing satu setengah jam atau 90 menit, sehingga mudah-mudahan bisa terjadi interaksi, tanya jawab konstruktif," ucap Mu'ti.
Mu'ti mengatakan sesi tanya jawab diperlukan karena peserta sidang Tanwir --yang merupakan pengurus Muhammadiyah dari berbagai wilayah Indonesia ingin menggali lebih dalam gagasan kedua tokoh tersebut, terutama mengenai bagaimana memposisikan agama dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan.
Mu'ti menegaskan pelaksanaan sidang Tanwir bukan untuk mencari capres yang akan didukung. Dia mengatakan Muhammadiyah akan netral dalam kontestasi politik. Itu merupakan prinsip dasar khittah Muhammadiyah sejak lama, yaitu tidak terlibat dalam politik praktis.
"Muhammadiyah selama ini, berada pada posisi gerakan dakwah yang terlibat dalam politik kebangsaan, bukan kepartaian," kata Mu'ti.
PP Muhammadiyah sejauh ini belum mendapat kepastian Jokowi dan Prabowo memenuhi undangan sidang Tanwir. Namun surat undangan resmi sudah diberikan ke masing-masing pihak.
Lanjut ke... Alasan Tak Ada Jatah Amien Rais di Tanwir
Alasan Tak Ada Jatah Amien Rais di Tanwir
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengatakan agenda Tanwir yang akan digelar di Bengkulu tersebut berjalan penuh dengan agenda yang padat. Menurut dia, panitia Tanwir telah menetapkan hanya sejumlah tokoh tertentu yang telah ditetapkan untuk menyampaikan ceramah.
Mu'ti berharap tak ada polemik atau provokasi pihak tertentu mengenai tidak diberikannya waktu ceramah kepada Amien yang notabenenya merupakan Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 1995-1998 tersebut.
"Saya pikir tidak perlu ditanggapi dengan cara-cara yang provokatif," ujarnya.
"Panitia lokal juga sudah berkoordinasi dengan Bawaslu untuk ikut hadir, jika nanti memang ada indikasi ke arah penyampaian visi-misi yang bermuatan kampanye, kami serahkan ke Bawaslu," ujarnya. (bmw/gil/fra/dea)
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengatakan agenda Tanwir yang akan digelar di Bengkulu tersebut berjalan penuh dengan agenda yang padat. Menurut dia, panitia Tanwir telah menetapkan hanya sejumlah tokoh tertentu yang telah ditetapkan untuk menyampaikan ceramah.
Mu'ti berharap tak ada polemik atau provokasi pihak tertentu mengenai tidak diberikannya waktu ceramah kepada Amien yang notabenenya merupakan Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 1995-1998 tersebut.
"Saya pikir tidak perlu ditanggapi dengan cara-cara yang provokatif," ujarnya.
"Panitia lokal juga sudah berkoordinasi dengan Bawaslu untuk ikut hadir, jika nanti memang ada indikasi ke arah penyampaian visi-misi yang bermuatan kampanye, kami serahkan ke Bawaslu," ujarnya. (bmw/gil/fra/dea)