Menguji insting Politik Amin Rais apakah tepat seperti saat menumbangkan Orde Baru 1998
Menguji insting Politik Amin Rais apakah tepat seperti saat menumbangkan Orde Baru 1998

Menguji insting Politik Amin Rais apakah tepat seperti saat menumbangkan Orde Baru 1998

Siapa saja yang banyak melakukan politik uang justru kalah dalam pertarungan sebagai bentuk keyakinan dan pengalaman yang pernah terjadi


Insting politik Amien Rais teruji saat proses reformasi 1998 silam. Ia termasuk sosok yang pertama kali mewacanakan suksesi kepemimpinan nasional. Pemilu 2019 ini, Amien kembali membuat sinyalemen. Apakah insting politiknya kembali tepat di 2019 ini?

Insting politik Amien Rais kerap tajam dan tepat sasaran. Kali ini, keterampilan politik Amien Rais diuji melalui Pemilu 2019. Saat Orde Baru, Amien Rais menjadi motor penggerak reformasi 1998. Amien merupakan tokoh yang kali pertama mewacanakan sukses kepemimpinan nasional.

Pemilu 2019 ini, Amien didapuk sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Arahan dan nasihat Amien Rais dalam pemenangan Prabowo-Sandi menjadi rujukan anggota tim pemenangan Prabowo-Sandi.

Seperti saat mengisi acara diskusi Tolak Money Politik Amien Rais bicara banyak hal mengenai Pemilu 2019. Ia menyoroti soal praktik politik uang. Menurut dia menjelang pelaksanaan Pemilu 2019 aksi politik uang kian marak. Namun, menurut Amien, kampanye menggunakan politik uang justru akan menjadi penyebab kekalahan.

Amien menceritakan informasi dari rekannya yang mengabarkan soal praktik politik uang dan pembagian sembako yang dilakukan kubu paslon nomor 01. Namun Amien menimpali cerita sahabatnya itu dengan berucap "Biarkan saja, pasti akan kalah," ucap Amien.

Menurut dia, semakin cara-cara yang dilakukan dengan cara gila maka peluang kalah justru semakin terbuka. Ia meyakini usaha yang dilakukan kubu 02 akan membuahkan hasil berupa kemenangan. "Jadi Insya Allah usaha kita ini akan jadi kenyataan," harap Amien.

Situasi tersebut, kata Amien berbanding terbalik dengan situasi yang dialami paslon nomor 02 yang cekak dari sisi pendanaan kampanye Pemilu 2019 . Berusaha untuk membesarkan hati pendukung paslon 02, Amien menyebutkan kemenangan dalam Pilpres tidak semata-mata ditentukan oleh banyaknya modal namun di atas itu kekuatan Tuhan yang menentukan.

Demo Mahasiswa di gedung MPR-DPR untuk menurunkan rezim Orde baru 1998 

"Insya Allah yang menang itu yang ditentukan oleh Allah. Jadi malaikat-malaikat sudah lapor tiap hari, Allah sudah tahu, tanpa mereka lapor sudah tahu itu," Amien berusaha mengilustrasikan.

Amien menuturkan para malaikat di Indonesia setiap pagi turun ke bumi dan malam harinya melapor ke Tuhan, "Ya allah bangsa Indonesia itu punya potensi bagus tapi pimpinannya ugal-ugalan," ucap Amien seolah menirukan doa para malaikat.

Ilustrasi yang disampaikan Amien Rais pada dasarnya lebih berisi memotivasi dan memompa moral pendukung Paslon 02. Insting politik Amien yang menyebutkan rumus pemilu tentang siapa saja yang banyak melakukan politik uang justru kalah dalam pertarungan juga tak lebih sebagai bentuk keyakinan dan pengalaman yang pernah terjadi.

Seperti peristiwa yang menghebohkan saat Pilkada DKI Jakarta pada 2017 lalu tentang bom sembako yang disebar ke warga DKI Jakarta nyatanya tak banyak membantu mendongkrak perolehan suara pasangan Ahok-Djarot. Bom sembako kala itu justru membuat negatif pasangan petahana itu.

Keyakinan Amien Rais soal kemenangan Prabowo-Sandi yang dibalut soal keyakinan adanya tangan Tuhan dalam menentukan siapa pemenang Pemilu 2019 memberi pesan penting soal perjuangan tak bisa dilepaskan dari doa kepada Sang Pencipta. Kendati demikian, insting politik Amien Rais masih perlu mendapatkan konfirmasi setidaknya pada 17 April 2019 mendatang.

Oleh : R Ferdian Andi R

 
Pilih sistem komentar sesuai akun anda ▼
Blogger

No comments

» Komentar anda sangat berguna untuk peningkatan mutu artikel
» Terima kasih bagi yang sudah menulis komentar.