Tanpa Indonesia, Jalur OBOR China Tidak Akan Terhubung
 Tanpa Indonesia, Jalur OBOR China Tidak Akan Terhubung

Tanpa Indonesia, Jalur OBOR China Tidak Akan Terhubung

China memposisikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan posisi sangat strategis. Tanpa melalui jalur maritim Indonesia maka jalur sutra China akan terputus



Pengamat Ekonomi Institute for Development on Economics and Finance (Indef) Zulfikar Rakhmat mengatakan, pemerintah China sangat fokus terhadap investasi melalui One Belt one Road (OBOR)) di Indonesia.

Pasalnya, China memposisikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan posisi yang sangat strategis. Dan tanpa melalui jalur maritim Indonesia maka jalur sutra China akan terputus. Karena itu, China memiliki kepentingan untuk menjadikan Indonesia sebagai jembatan menghubungkan proyek jalur sutranya.

"China memberikan signal memperdalam kerja sama ke Indonesia bukan karena perang dagang saja tapi karena OBOR sendiri. Kalau kita lihat peta OBOR Indonesia punya posisi strategis. Karena tanpa peran Indonesia di situ melalui jalur maritimnya OBOR China tidak akan pernah tercapai.

Sebagai rute diharapkan China akan putus tanpa peran Indonesia disitu," katanya di Jakarta (26/5/2019).

Seharusnya dengan posisi yang cukup strategis tersebut, pemerintah harus mampu mengambil manfaat dan keuntungan dari posisi strategisnya. Ia mengharapkan jangan sampai pemerintah hanya terlalu fokus memanfaatkan peluang dan melupakan resiko yang mungkin akan terjadi mengikuti kerja sama tersebut.

"Ini agak tricky yang pernah saya sampaikan dulu OBOR memiliki manfaat benefit yang banyak untuk Indonesia tapi sayangnya pemerintah terlalu fokus pada oportuniti dan lupa terhadap bahaya-bahaya yang dimunculkan," tambah Zulfikar.

Zulfikar menambahkan yang harus diperhatikan oleh pemerintah dalam menjalin kerja sama dengan Tiongkok adalah masalah jebakan utang. Jangan sampai pemerintah terjebak utang karena akan memunculkan masalah dibelakang hari.

"Yang paling bahaya yang paling besar itu bahaya utang (dapt Trapt) itu sendiri yang dimunculkan oleh China. Takutnya itu kita bisa kena seperti Sri Lanka yang mana pelabuhannya udah mulai di caplok oleh China," tandasnya. (edt)

 
Pilih sistem komentar sesuai akun anda ▼
Blogger

No comments

» Komentar anda sangat berguna untuk peningkatan mutu artikel
» Terima kasih bagi yang sudah menulis komentar.