JARILANGIT.COM - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menegaskan, stigma sekolah favorit dan non-favorit dapat ditiadakan masyarakat, bila semua sekolah negeri bisa mencapai standar pelayanan dan mutu pendidikan yang sama.
Hal ini terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui sistem zonasi di lapangan.
Dijelaskan Hetifah, salah satu tujuan sistem zonasi memang untuk pemerataan kualitas pendidikan dan menghapus stigma sekolah favorit.
Tetapi, niat baik itu tak selamanya mulus saat diterapkan. Ada persoalan teknis mendasar yang harus dipertimbangkan matang-matang terkait penerapan sistem zonasi ini.
"Tujuannya sistem zonasi ini sangat baik memberikan pelayanan pendidikan yang sama kepada semua anak bangsa, tapi kalau kita melirik kondisi pendidikan saat ini kan pelayanan dan mutu pendidikan di Indonesia belum merata dan masih menjadi persoalan," kata Hetifah di Jakarta, Kamis (27/6/2019).
Untuk menyelesaikan itu, politisi Partai Golkar itu meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan pemetaan, agar semua sekolah mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengembangkan pelayanan dan mutu pendidikan.
"Melalui anggaran 20 persen APBN yang dikhususkan untuk pendidikan, saya yakin kalau itu digunakan dengan baik pasti sarpras bisa segera ditingkatkan, terlebih komitmen saat ini adalah membangun SDM. Ini akan menjadi awal kita membenahi persoalan pendidikan," jelasnya. (ahm)