Sandi Bakal Disukai Oposisi Ekstra Parlementer
Sandi Bakal Disukai Oposisi Ekstra Parlementer

Sandi Bakal Disukai Oposisi Ekstra Parlementer

Konsistensi mantan calon wakil presiden, Sandiaga Uno, untuk tetap di luar pemerintahan Jokowi-Maruf Amin, diakui sebagai langkah politik yang strategis



JARILANGIT.COM - Keputusan mantan calon wakil presiden, Sandiaga Uno, tetap menjadi oposisi akan bermanfaat bagi dirinya jika kembali berselancar di Pemilihan Presiden 2024.

Hal itu disampaikan Director for Presidential Studies-DECODE UGM, Nyarwi Ahmad. Menurutnya, Sandi telah membaca peluang sangat besar untuk Pilpres 2024 asalkan konsisten menjadi oposisi setelah kalah di kompetisi 2019.

"Sandi juga membaca peluang, artinya ada peluang dari 45 persen pemilih yang tidak memilih Jokowi. Artinya, Sandi membaca itu potensi yang besar. Itu coba ditangkap oleh Sandi," kata Nyarwi Ahmad kepada Kantor Berita RMOL, Jumat (26/7).

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga bisa jadi tokoh yang menyuarakan aspirasi masyarakat yang kontra terhadap kebijakan Presiden Joko Widodo.

"Sandi akan dapatkan peluang dukungan luar biasa dari kelompok-kelompok ekstra parlementer, oposisi ekstra parlementer. Di antara kelompok-kelompok pemilih pasti ada aktor-aktor politik non-parlemen yang tidak bisa menyuarakan oposisi," jelasnya.

Dengan tetap di luar pemerintaham, Sandi akan meraup simpati sekaligus dukungan yang kuat dari 45 persen pemilih pada Pilpres 2019.

"Kelompok-kelompok ini bisa sangat potensial, mereka bisa bersimpati kepada Sandi atau Sandi memperoleh peluang mendapatkan simpati dan dukungan dari oposisi ekstra parlementer," tutupnya.

Konsistensi Sandiaga Uno Baik Untuk Demokrasi Indonesia

Konsistensi mantan calon wakil presiden, Sandiaga Uno, untuk tetap di luar pemerintahan Jokowi-Maruf Amin, diakui sebagai langkah politik yang strategis.

Pilihan Sandiaga untuk tetap menjadi oposisi bagi pemerintahan Jokowi merupakan strategi politik yang positif untuk demokrasi di Indonesia.

"Pemilih membutuhkan konsistensi tokoh. Para elite politik harus konsisten dalam mengambil kebijakan politiknya atau tindakan-tindakan politiknya," kata Nyarwi.

Di mata Nyarwi, Sandi juga melihat peluang untuk tetap mempertahankan basis pendukungnya yang cukup besar di Pilpres 2019.

Sebelumnya, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu memastikan diri tidak bergabung ke lingkaran pemerintah dan akan tetap menjadi oposisi bersama para pendukungnya.

Penegasan itu disampaikan Sandi dalam sebuah video yang tersebar di media sosial. "Memang kita dikalahkan. Tapi saya sampaikan secara terbuka, posisi sekarang yang bermartabat sangat terhormat adalah posisi sebagai seseorang yang di luar pemerintahan," tegasnya.

 
Pilih sistem komentar sesuai akun anda ▼
Blogger

No comments

» Komentar anda sangat berguna untuk peningkatan mutu artikel
» Terima kasih bagi yang sudah menulis komentar.