JARILANGIT.COM - Nama Enzo Zenz Allie mendadak viral di media sosial. Pasalnya, ia adalah blasteran yang dinyatakan lolos sebagai calon taruna (catur) Akademi Militer TNI.
Namun yang tak kalah viral dan diperbincangkan adalah dugaan permuda berdarah Prancis dari bapaknya itu yang terpapar paham radikalisme dan terindikasi pendukung ormas terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Disebutkan pula bahwa Enzo yang menghabiskan masa kecil di Perancis itu adalah pendukung khilafah.
Atas dasar itu, banyak pihak yang menghendaki agar Enzo sebaiknya dipecat saja.
Akan tetapi, Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi memiliki pandangan lain.
Menurutnya, dengan memecat Enzo, malah akan membuatnya makin berbahaya.
“Memecatnya, hanya akan mengalienasi, menambah kebencian dan dendam. Ini akan lebih berbahaya,” katanya dikutip dari RMOL, Rabu (7/8/2019).
Ia meyakini, TNI tak akan sembarangan dan memiliki kemampuan untuk melebur segala paham yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.
Lagipula, kok jadi meragukan kemampuan indoktrinasi militer?”
Ada komunitas pajang buku komunis, razia. Ada taruna bawa bendera HTI, pecat. Sebenarnya kita ini waspada, parno atau apa sih?” katanya.
Kendati demikian, ia melihat ada tiga poin penting jika memang Enzo terindikasi terpapar radikalisme dan tetap bisa lolos jadi catur Akmil.
Pertama, TNI belum mampu melakukan penelitian maupun pengecekan terhadap media sosial para calon taruna Akademi TNI.
TNI belum mampu melakukan penelitian khusus (litsus) atau screening media sosial,” ulasnya.
Kedua, TNI sejatinya sudah mengidentifikasi tapi tidak melihatnya sebagai potensi ancaman terhadap institusi TNI dan negara.
Ketiga TNI sudah mengidentifikasi namun meloloskannya dengan pertimbangan tertentu, sebagai bentuk kontrapropaganda misalnya, jelasnya.
Khairul menilai, TNI lebih baik tidak menggugurkan Enzo lantaran sudah berada di lembaga pendidikan.
Kalau menurut saya sih dalam situasi dia sudah berada di lembaga pendidikan, mending diteruskan saja dengan pemantauan intensif, hematnya.
Karena belum tentu juga anak ini benar-benar berpotensi menjadi ancaman,” tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu dengan tegas memerintahkan agar Enzo Zenz Allie dipecat dari Akademi Militer TNI jika benar terpapar faham radikalisme.
“Pecat saja. Tidak dukung Pancasila kok mau jadi tentara. Itu namanya pengkhianat. Saya nggak suka pengkhianat,” tegasnya di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2019).
Ryamizard mengakui, screening yang dilakukan terhadap setiap taruna Akmil memang belum mendalam.
Karena itu, ia menegaskan bahwa pemerintah akan kembali melakukan penelitian yang lebih detil terkait kabar bahwa Enzo pendukung Hisbut Tahrir Indonesia (HTI) dan khilafah.
Kemarin sudah litsus (penelitian khusus) juga, tapi masih ringan-ringan saja. Sekarang nggak boleh, harus (tingkat) berat (litsusnya), tekan Ryamizard.
Pihaknya juga memastikan, jika memang benar pemuda blasteran Prancis-Indonesia itu terbukti terpapar paham radikalisme, maka tidak akan ada ampun.
Hal yang sama, lanjut Ryamizard, juga berlaku untuk semua calon maupun anggota TNI.
Makanya dicek dulu. Kalau dia benar-benar (pendukung) khilafah ya enggak ada urusan, katanya.
Saya cari-cari dari Sabang sampai Merauke, mau cari itu ada di depan mata saya. Copot saja, tegasnya lagi.
Sementara, Kepala Sekolah Pesantren Al Bayan, Serang, Banten, Deden Ramdani membantah jika lembaganya berafiliasi dengan paham dimaksud.
Sebagai lembaga tentu pemahaman kami ahlussunnah wal jamaah dan NKRI harga mati,” kata Deden Ramdhani kepada wartawan ditemui di kantornya, Rabu (7/8/2019).
Deden menilai santrinya tidak mungkin masuk Akmil jika memiliki keterkaitan dengan HTI atua pendukung khilafah.
Apalagi, ia meyakini, proses seleksi yang diberlakukan oleh TNI tentu cukup ketat dan tidak sembarangan.
Enzo sudah jelas Pancasilais dan cinta NKRI, katanya.
Untuk diketaui, Enzo Zenz Allie sebelumnya viral di media sosial lantaran menjadi satu-satunya blasteran yang menjadi calon taruna Akademi Militer TNI.
Setelah itu, banyak beredar foto-foto Enzo membawa bendera yang diidentikkan dengan HTI yang merupakan tangkapan layar dari akun Facebook pribadinya.
Selain itu, juga beredar foto-foto media sosial ibunya, yang dalam banyak unggahannya menunjukkan keberpihakan kepada HTI dan khilafah.