JARILANGIT.COM - Robert dan Michael Hartono adalah anak dari Oei Wie Gwan pemilik pabrik mercon di Rembang, namun Bisnis mercon tak selamanya benderang seperti nyala percikan kembang api. Setelah pabriknya terbakar, Oei Wie Gwan Sebagai orang Cina yang hidup di Indonesia, Oei Wie Gwan akan terus berbisnis. Mau krisis atau perang, dia harus berbisnis.
Setelah mercon, Oei Wie Gwan mencoba peruntungan di bisnis rokok, tak jauh dari memproduksi barang yang harus dibakar. Oei membeli pabrik rokok yang bernama Djarum Gramophon, sesuai lambang usahanya. Namanya kemudian disingkatnya menjadi Djarum. Seiring berjalanya waktu, Djarum kemudian menjadi salah satu dari Empat Besar di dunia industri.
Setelah ayahnya meninggal, bisnis ayahnya dilanjutkan oleh anak-anaknya. Dan anak-anak Oei Wie Gwan kemudian tak hanya berbisnis rokok semata, mereka juga merambah di Bisnis perbankan. Di masa-masa setelah krisis moneter di Indonesia, Djarum membeli saham Bank Central Asia (BCA) yang sebelumnya dimiliki Liem Sioe Liong.
Taipan Liem Sioe Liong adalah kawan Oei Wie Gwan. Mereka sama-sama pernah cari makan di Kudus. Demikian cerita singkat dari keluarga Robert dan Michael Hartono.
Di dunia untuk tahun 2019, Bloomberg merilis daftar keluarga terkaya . Di dalam daftar tersebut, ada sejumlah keluarga asal Asia yang masuk dala daftar keluarga paling tajir.
Salah satunya adalah keluarga Hartono, yang bertengger di posisi 22 daftar keluarga terkaya di dunia tersebut. Dikutip dari Bloomberg, Minggu (11/8/2019), kekayaan keluarga itu, yang saat ini dipimpin oleh Hartono bersaudara Robert dan Michael, tercatat mencapai 32,5 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 461 triliun.
Bloomberg menyematkan kata "NEW" dalam pemeringkatan tersebut terhadap keluarga Hartono. Artinya, keluarga Hartono baru masuk dalam daftar keluarga terkaya di dunia tersebut pada tahun ini.
Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono pun merupakan orang terkaya di Indonesia. Kekayaan Michael tercatat sebesar 18,4 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 261 triliun.
Sementara itu, Robert memiliki kekayaan mencapai 18,6 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 263,8 triliun. Robert dan Michael meneruskan bisnis berupa pabrik rokok Djarum yang didirikan sang ayah, Oei Wie Gwan pada tahun 1951.
Bisnis Djarum pun kian menggurita, hingga menjadi salah satu pabrik rokok terbesar di Indonesia. Tak hanya bisnis rokok, Grup Djarum juga memiliki bisnis lainnya, termasuk PT Bank Central Asia Tbk.
Selain keluarga Hartono, ada sejumlah keluarga Asia lainnya yang masuk dalam daftar keluarga terkaya di dunia versi Bloomberg.
Keluarga Al Saud, keluarga kerajaan Arab Saudi, menjadi keluarga Asia terkaya di dunia. Berada di posisi keempat daftar Bloomberg, keluarga Al Saud memiliki kekayaan sebesar 100 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 1.418 triliun.
Kemudian, ada pula keluarga Ambani dari India yang berada di posisi 9 dengan kekayaan mencapai 50,4 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 715 triliun.
Ada pula keluarga Kwok dari Hong Kong yang berada di posisi 12 dengan kekayaan 38 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 539,1 triliun.
Lalu, keluarga Chearavanont dari Thailand pemilik konglomerasi Charoen Pokphand Group berada di posisi 13 dengan kekayaan mencapai 37,9 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 537,6 triliun.
Rangkuman dari tulisan :
Sakina Rakhma Diah Setiawan kompas dan Petrik Matanasi tirto id.