Pengamat : Rencana Pindah Ibukota Sebatas Pengalihan Isu Kontrak Batubara
Pengamat : Rencana Pindah Ibukota Sebatas Pengalihan Isu Kontrak Batubara

Pengamat : Rencana Pindah Ibukota Sebatas Pengalihan Isu Kontrak Batubara

Pemindahan ibukota tidak tepat dilakukan saat ini "Untuk apa itu, sudah tau banyak utang, rakyat miskin juga bertambah, lapangan kerja juga nggak jelas ya," ucap Marwan Batubara Direktur Iress



JARILANGIT.COM - Direktur Indonesia Resources Studies (Iress), Marwan Batubara, pemindahan ibukota tidak tepat dilakukan saat ini. Sebab, Indonesia tengah memiliki banyak utang dan angka kemiskinan semakin bertambah.

"Untuk apa itu, sudah tau banyak utang, rakyat miskin juga bertambah, lapangan kerja juga nggak jelas ya," ucap Marwan Batubara saat ditemui di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/8).

Mengingat pemindahan pusat pemerintahan bukan hal prioritas yang harus dijalankan saat ini, Marwan beranggapan bahwa pemindahan ibukota ke Kalimantan sebatas pengalihan isu.

Misal ada masalah yang sangat besar oke dipindah (ibukota), tapi kalau sekadar wah ini banjir, transport, itu kan bukan solusi dengan pindah gitu ya. Kalau pemerataan juga bukan dengan itu caranya," jelasnya seperti dilansir Kantor Berita RMOL.

Pengalihan isu yang dimaksud Marwan adalah untuk menutupi adanya kontrak antara pemerintah Indonesia dengan kontraktor Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B).

Kontrak tersebut akan habis dalam dua hingga tiga tahun ke depan dan masih memiliki cadangan sumber daya batubara hingga mencapai Rp 300 miliar.

Saya tetap khawatir bahwa ini hanya upaya untuk pengalihan isu. Mereka menguasai sekitar 60 persen produksi batubara nasional. Mereka ingin melanjutkan dan mereka terus berupaya sudah tiga kali mencoba. Caranya juga tidak terbuka ya," demikian Marwan. (hor)

Foto : Reuters
 
Pilih sistem komentar sesuai akun anda ▼
Blogger

No comments

» Komentar anda sangat berguna untuk peningkatan mutu artikel
» Terima kasih bagi yang sudah menulis komentar.