JARILANGIT.COM - Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Sihab bersumpah dirinya tidak akan meminta bantuan pemerintah Presiden Joko Widodo dalam proses kepulangannya ke Indonesia pasca 2,5 tahun menetap di Makkah, Arab Saudi.
Rizieq diketahui telah melampaui izin masa tinggal di Tanah Suci sejak 21 Juli 2018. Ia pun resmi dicekal pemerintah Arab Saudi.
"Demi Allah, saya tidak akan meminta bantuan rezim zalim Indonesia, apalagi mengemis untuk cabut cekal saya di Saudi," kata Rizieq melalui rekaman suara yang diputar di Milad ke-21 FPI di Stadion Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (24/8).
Ia mengatakan yang dituntut kepada pemerintah Jokowi saat ini yaitu hak kebebasan untuk ia dan keluarganya jika nanti kembali ke Tanah Air.
"Saya hanya menuntut hak kebebasan saya di Indonesia dan sebagai manusia tidak boleh diganggu siapapun. Termasuk rezim saat ini. Tidak ada yang punya hak untuk melanggar hak asasi manusia saya dan keluarga," ucap dia.
Lebih dari itu Rizieq merasa masa 'pelariannya' ke Makkah tidak akan sia-sia. Ia pun merasa terlindungi dan sangat bahagia meski tidak tinggal di negara sendiri.
"2,5 tahun saya tinggal di Mekkah merasa aman dan nyaman, aman tenang dan senang bahkan penuh berkah. Bukan kesusahan atau kesulitan apalagi penderitaan. Malah Kebahagiaan yang penuh nikmat. Saya mohon dukungan umat Islam dan seagama seakidah saya mohon doa agar saya dan keluarga bisa istiqomah," ucap dia.
Sebelum meninggalkan Indonesia untuk waktu yang cukup lama, Rizieq diketahui terjerat setidaknya dua kasus yaitu dugaan penistaan Pancasila yang ditangani Polda Jabar dan dugaan chat mesum antara Rizieq bersama Firza Husein yang ditangani Mabes Polri.
Namun Kepolisian sudah menerbitkan surat pemberhentian penyidikan perkara (SP3) dua kasus yang menjerat Rizieq tersebut. SP3 diterbitkan pada 2018.