JARILANGIT NEWS - Kita pasti sudah tidak asing dengan yang namanya mie instan. Mie yang tahan lama, praktis, dan sangat nikmat ini menjadi salah satu jenis makanan favorit bagi kebanyakan orang. Lantas, siapakah orang yang menciptakan makanan cepat saji yang murah dan mudah di dapat ini? Orang itu bernama Momofuku Ando, orang Jepang kelahiran Taiwan. Selain diakui sebagai orang yang memperkenalkan mie instan pertama di dunia, Ando juga merupakan pendiri produsen mie terkenal di Jepang, yakni Nissin.
Momofuku Ando dilahirkan di Chiayi, Taiwan, 5 Maret 1910. Saat itu Taiwan masih berada di bawah pendudukan Jepang. Pada usia 3 tahun, orang tuanya wafat sehingga Ando diasuh oleh kakek dan neneknya yang membuka usaha toko kain di Tainan, Taiwan. Tahun 1932, Ando ingin berusaha sendiri. Bermodalkan harta warisan orang tuanya, ia membuka usaha tekstil bernam Toyo Meias yang menjual kain rajutan.
Waktu itu, saingan Ando masih sangat sedikit sehingga usahanya berkembang pesat. Setahun kemudian, Ando ingin mengembangkan bisnisnya dan ia pun menyeberang ke Jepang, tepatnya ke Osaka. Di sana, ia membuka usaha kerajinan rajutan dan nama Nito Shokai sembari menempuh perkuliahan di Universitas Ritsumeikan di Kyoto.
Sayangnya, Perang Dunia ke 2 yang melibatkan Jepang sebagai salah satu faktor utamanya membuat usaha Ando hancur berantakan. Pabrik sekaligus kantornya menjadi puing-puing lantaran serangan udara tentara Sekutu yang meluluh-lantahkan Osaka.
Ando bahkan pernah masuk bui karena menolak wajib militer. Saat diharuskan memilih kewarganegaraan, ia memilih menjadi warga negara Cina. Keputusan itu ternyata tepat karena sebagai orang asing, ia bebas dari pajak modal. Keuntungan itu digunakan untuk memulai bisnis baru, yakni usaha garam dan perdagangan makanan di Ikeda, Osaka.
Perusahaan yang dibuka tahun 1948 itu bernama Chukusosha dan kemudian diganti menjadi Sanshi Shokusan. Ando sebenarnya bertujuan agar dapat memberi pekerjaan kepada mantan tentara yang menganggur seusai perang.
Bisnis Ando sukses, ia menjadi kaya raya. Namun, kekayaan Ando itu mengundang perhatian pemerintah Sekutu di Jepang yang sedang mengalami kesulitan keuangan. Atas tuduhan penggelapan pajak, Ando pun dijebloskan ke penjara selama 2 tahun.
Bebas dari bui, Ando menemukan kenyataan bahwa perekonomian Jepang masih morat-marit. Untuk memenuhi kebutuhan pangan, Jepang tergantung bantuan dari Amerika Serikat berupa tepung terigu yang oleh penduduk diolah menjadi mie, roti, dan lainnya. Ando melihat mie memiliki prospek cerah. Ia lalu menghadap pemerintah Jepang dan mengusulkan agar mie diproduksi secara massal karena mie adalah kuliner asal Asia Timur.
Namun, pemerintah tidak tertarik dengan alasan teknik produksi massal dan jalur distribusi untuk mie masih sangat sulit. Bahkan mereka mencibir Ando dan menyuruhnya untuk memproduksi dan memasarkan mie sendiri.
Ando yang sakit hati karena merasa diremehkan kemudian bertekad untuk mengkaji tentang mie lebih mendalam. Di waktu yang sama, Ando menerima permintaan dari seorang kolagennya untuk memimpin sebuah lembaga simpan-pinjam. Namun, lagi-lagi Ando bernasib sial. Pada 1957, lembaga simpan-pinjam yang dipimpinnya bangkrut dan Ando harus melunasi utang sehingga simpanan uangnya pun ludes. Ia kembali jatuh miskin, yang tersisa hanya sebuah rumah kecil di Ikeda.
Kenangan Ando akan potensi mie kembali terpatri manakala ia melihat orang-orang yang sedang antre di sebuah warung makan demi semangkok mie panas. Ando yang sempat sejenak lupa akan mie lantas tergugas semangatnya. Pada usia 47 tahun Ando memulai eksperimennya, ia ingin membuat mie kering yang bisa segera disantap dengan hanya diseduh air panas. Gagasan mie kering itu akhirnya dapat diwujudkan. Supaya kering dan tahan lama, mie harus digoreng terlebih dahulu.
Akhirnya, pada 25 Agustus 1958, Ando berhasil menciptakan mie inovasi baru yang ia sebut sebagai Chicken Ramen karena kuah mie dibuat dari kaldu ayam. Chicken Ramen sangat praktis karena mie yang bercampur dengan bumbunya hanya perlu ditempatkan di dalam mangkok dan disiram dengan air panas. Diamkan sebentar, dan mie dapat langsung dimakan.
Chicken Ramen laris di pasaran sehingga usaha Ando pun semakin besar. Ia kemudian mengumumkan nama perusahaan mie-nya dengan label Nissin Shokuhin Kabushikigaisha dengan Chicken Ramen sebagai produk andalannya. Tahun 1961, merk dagang Chicken Ramen telah resmi terdaftar, dan hak patennya diterima pada 1962.
Tujuan Ando tidak berubah, bahwa ia ingin agar kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi. Ando meyakini dunia akan damai jika semua orang sudah tercukupi makanannya. Pada 05 Januari 2007, sang penemu mie instan ini wafat di usia 96 tahun. Mengenai usaianya yang cukup panjang itu Ando pernah membagi resep bahwa rahasia awet mudanya adalah main golf dua kali seminggu dan makan Chicken Ramen setiap hari.