Bergeraknya mesin pemenangan pemilu Partai Demokrat yang ditengarai akan mengusung Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon utama untuk maju dalam pertarungan pilpres 2019 semakin meyakinkan para pengamat kalau Demokrat tengah memperkuat posisi jualnya.
Fakta bahwa Demokrat memiliki 10,9 persen suara di legislatif hasil pemilu 2014 lalu menjadikan partai ini memiliki kemampuan untuk membentuk poros ketiga. Saat ini poros PDIP dan koalisi pendukungnya seperti NasDem, Golkar, Hanura sudah dipastikan akan mengusung petahana Joko Widodo untuk maju kembali sebagai orang terkuat di Indonesia.
Jika pak @ZUL_Hasan merapat ke pak prabowo,
tidak akan ada poros ketiga karena demokrat & pkb kursi parlemennya tidak nyampe 112 kursi. pic.twitter.com/V3IzlzJKeE
— Generasi Negeri (@Note_R24) April 14, 2018
Sementara itu dari koalisi oposisi, Partai Gerindra dan PKS sepertinya solid untuk mendukung Prabowo Subianto. Kedua partai sekutu tersebut saat ini diduga tengah melakukan hitung-hitungan politis mengenai pasangan yang tepat untuk Prabowo nantinya.
Mesin-mesin Pemenangan Partai Politik Telah Bergerilya!
Memasuki tahun politik 2018 ini semua mesin partai bergerak baik di dunia nyata maupun di media sosial. Mesin-mesin ini bekerja siang malam untuk membentuk opini dan menggiring massa untuk bergabung dan memberikan suara pada saat pemilu nanti.
Adalah Demokrat dan PDIP, dua partai besar yang sama-sama pernah berkuasa. Keduanya juga pernah sama-sama terlibat skandal mega korupsi yang merugikan negara ini. Sebut saja skandal BLBI sebagai satu dari skandal yang tidak selesai hingga sekarang diduga melibatkan PDIP dan petinggi politiknya. Sementara itu Partai Demokrat juga ditengarai tak lepas dari jeratan kasus Century dan Skandal Korupsi Hambalang.
Kedua partai tersebut bahkan diduga terjerat kasus yang sama yang saat ini seperti menghilang setelah sempat muncul beberapa minggu lalu. Skandal e-KTP yang merugikan negara trilliunan rupiah.
Permainan Politik Partai Demokrat Sudah Terbaca!
Arah pergerakan Demokrat sepertinya sudah banyak yang bisa membaca. Belajar dari peristiwa terakhir saat pilkada DKI Jakarta 2017 lalu, dimana suara solid masyarakat DKI yang tiba-tiba pecah oleh kemunculan AHY ikut bertarung meski harus mengorbankan karir militernya, sepertinya akan terulang lagi.
PAN sudah mulai segaris dengan Partai Demokrat.
Tinggal PBB, PKB, rasanya bisa ditarik ke gerbong apabila ingin membuat Poros ketiga (Tengah).
Masalah siapa Capres-Cawapresnya silahkan para ketua umumnya urun rembug.#SAP
— S. Ahmad Pramudya (@SAPramudya) April 14, 2018
5. “Poros Ketiga” adalah Plan B contre-ingerence bila Prabowo tidak bisa distop. Demokrat, PKB, PPP dan PAN Zulhas tampaknya ready memainkan peran poros-porosan ini. Sama seperti Pilkada Jakarta, dia lagi dia lagi.— #2019GANTIPRESIDEN (@SurYosodipuro_) April 13, 2018
AHY saat ini gencar melakukan gerilya politiknya dan mendapatkan dukungan besar dari internal partai. Bahkan pada kesempatan berdialog dengan kum milenial di Gedung Serba Guna Pemalang, Jumat (13/4/2018) baru-baru ini Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tidak sungkan-sungkan memuji putera sulungnya.
“Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lebih hebat dibanding capaiannya pada usia yang sama. Terutama ketika sama-sama berkarir di dunia militer”, ujar SBY.
Pembentukan Poros Ketiga Dan Ancaman Kasus
Ide pembentukan poros ketiga sepertinya mudah ditebak. Demokrat hanya butuh 9.81 persen suara lagi. Itu akan mudah diperoleh mengingat Demokrat pernah berkoalisi dengan PAN yang memiliki 8,6% suara dan PKB yang memiliki 8,4% suara.
Demokrat Serius Bangun Poros Ketiga Bersama PAN Dan PKB, Hanya… #KlikRMOL #porosketiga https://t.co/VjHQIi3Yr6
— RMOL.CO (@rmolco) April 6, 2018
Golkar sepertinya akan tetap mendukung koalisi yang dipimpin PDIP. Kasus yang melibatkan Setya Novanto, mantan ketua umum partai beringin tersebut seperti menyandera mereka untuk bisa bergerak bebas. Sementara Partai Kebangkita Bangsa masih belum menyatakan secara jelas dukungannya meski masih bergabung dalam koalisi rejim yang berkuasa.
Pasti. Kalau sampai @KPK_RI bergerak cepat di thn politik ini juga, apakah Demokrat akan jadi membentuk “poros ketiga”?
Saya sangat tdk sabar menunggu gerakan dari @AntasariAzhar53…
— George van Mars (@Kars104) April 10, 2018
Terbentuknya poros ketiga sangat dimungkinkan jika ada lobi-lobi internal berhasil dilakukan Demokrat. Lobi-lobi ini diduga tidak hanya akan membicarakan komposisi pembagian kue kekuasaan tetapi juga akan erat kaitannya kasus-kasus korupsi yang selama ini menjerat dan belum pernah terungkap.
Publik akan menilai seandainya kasus BLBI, Century, dan terakhir mega skandal eKTP tidak diungkapkan dengan cepat, koalisi apapun yang terbentuk, tidak akan pernah bersih dan akan selalu konflik kepentingan.
AYO KPK TEGAKKAN KEADILAN !!!!
BONGKAR TUNTASKAN DAN TETAPKAN SEGERA !!!!@KPK_RI#PapaSebutGanjarLagi pic.twitter.com/qwIpNyOBUY
— Dreams🌠ComeTrue™ 🇮🇩🇵🇸❤ (@sailordreamer) April 14, 2018
(daimca)