JARILANGIT.COM - Meski debat calon presiden bagian kedua sudah berlangsung empat hari lalu, namun kegaduhan dan perdebatan masih menyelimuti masyarakat hingga saat ini.
Baik di dunia nyata ataupun di dunia maya, hampir setiap saat riuh efek debat menjadi tema berita.
Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi TB Ardi Januar mengatakan, Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo menjadi investor utama dalam menyumbang saham kegaduhan.
Mulai dari memaparkan sederet data bohong, hingga menyerang sisi pribadi Prabowo Subianto yang diindikasi kuat melanggar tata tertib aturan debat.
"Ironisnya, meski terbukti banyak mengutip data yang salah dan telah menimbulkan kegaduhan, Jokowi hingga saat ini tidak pernah mengakui kesalahan dan meminta maaf secara terbuka kepada publik. Dia seperti membiarkan masyarakat berdebat dan beradu urat," kata Ardi, Kamis (21/2).
Kesalahan Jokowi dalam mengutip banyak data memang sangat disayangkan. Bagaimana bisa seorang kepala negara berkali-kali memberikan keterangan tidak benar.
"Padahal, Jokowi memiliki instrumen dan perangkat kerja yang sangat lengkap. Dengan percaya diri Jokowi berbicara seakan menganggap orang lain tidak bisa mengkroscek fakta sebenarnya. Ingat, rakyat sudah cerdas," tegas Ardi.
Salah adalah manusiawi dan bisa menghinggapi siapa saja dan kapan saja.
"Tetapi sejatinya seorang pemimpin harus bisa memberikan contoh dengan cara ksatria meminta maaf kepada publik bila kedapatan melakukan kesalahan," pungkasnya. (rmol)