Web Pendeteksi Hoax? Ah Bercanda Kamu Bong
Web Pendeteksi Hoax? Ah Bercanda Kamu Bong

Web Pendeteksi Hoax? Ah Bercanda Kamu Bong

Ah aneh saja tim Jokowi ini, memercik air kemuka, rusak air susu se belanga. Niat hati mau menuding pihak lain sebar hoax, majikan sendiri produsen hoax


The Jokowi Center membuat satu website. Alat ini untuk mendeteksi informasi tidak benar terkait pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Jokowi – Ma’ruf.

“Kita hanya membuka websitenya Jokowi center kemudian ada media analitik. Di situ kita tinggal klik langsung keluar beberapa sentimen hari ini,” ucap Direktur Eksekutif Jokowi-Ma'ruf Center Teuku Neta Firdaus di Jakarta, Sabtu (23/2/2019).

Melalui website ini pula tim dapat mengetahui sumber dan penyebar informasi hoax. Saat ini 70 persen website telah efektif dan bekerja sama dengan ITE Mabes Polri yang sudah dijalin selama enam bulan.(https://www.beritasatu.com/politik/539723-jokowi-center-luncurkan-website-deteksi-informasi-hoax.html)

***

The Jokowi Centre, bikin web pendeteksi hoax. Entah bijimane cara kerja mesin web itu, klaimnya mampu mendeteksi ujaran hoax. Saya justru khawatir, kenapa ?

Ya, jika frasa 'hoax' itu konsisten, yakni maksudnya adalah segala bentuk dusta dan kebohongan, baik yang di produksi penguasa atau takyat jelata, maka saya haqqul yakin akan banyak media mainstream terdeteksi menyebar hoax, khususnya pasca debat Pilpres kedua tanggal 17 Februari 2019. Pasti media-media seperti detik.com, kompas.com, viva News.com, liputan6.com, tempo.co, dan konco konconya, akan terciduk sebagai media penyebar hoax.

Sebab, pasca debat Pilpres kedua ada banyak hoax disebarkan media. Soal tiga tahun tidak pernah terjadi kebakaran lahan dan hutan, soal tidak ada sengketa pembebasan lahan untuk Projek infrastruktur, hoax data-data Import, dan segudang hoax lainnya. Kabar yang diviralkan media mainstream ini terkategori hoax, sebab data-data yang valid justru berkata lain.

Anda komplain apalagi Anda orang media jika dipersalahkan menebar hoax ? Baiklah, jika demikian yang salah bukan yang menyebarkan kabar hoax, tetapi yang mengungkap kabar hoax. Berarti ? Jokowi penebar hoax, karena data-data hoax tadi semuanya dikutip dari pernyataan Jokowi saat debat Pilpres kedua. Bahkan, malam debat itu dinobatkan sebagai malam penganugerahan kepada Jokowi sebagai Bapak Hoax Nasional Indonesia.

Jika nama Jokowi dimasukan laman web milik the Jokowi Center, pasti ngeheng itu web. Atau, jika konten berita sosial media dimasukan ke web itu, pasti akan muncul peringatan 'Jokowi Found', maksudnya hoax telah ditemukan. Atau mesin web tiba tiba mati, lalu keluar tulisan Jokowi hoax Jokowi hoax Jokowi hoax Jokowi hoax Jokowi hoax Jokowi hoax Jokowi hoax Jokowi hoax Jokowi hoax Jokowi hoax Jokowi hoax Jokowi hoax Jokowi hoax Jokowi hoax Jokowi hoax Jokowi hoax, terus sampai memenuhi semua laman komputer atau HP.

Ah aneh saja tim Jokowi ini, memercik air kemuka, rusak air susu se belanga. Niat hati mau menuding pihak lain sebar hoax, majikan sendiri produsen hoax.

Bahkan, Jokowi itu tidak saja tukang hoax (boong), tapi juga ingkar janji dan khianat. Jokowi ingkar janji terhadap 66 janji kampanye saat Pilpres tahun 2014. Jokowi juga khianat, bikin pertemuan rahasia dengan bos freeport untuk menggadaikan kedaulatan sumber daya alam di negeri ini.

Saran saya, web ini agar tidak menjadi fitnah bagi Jokowi, lebih baik buat kelas privat untuk Jokowi agar belajar jujur. Tampangnya sederhana, tapi wataknya durjana, tukang dusta dan khianat.

Web anti hoax ini lebih baik di uninstall, sama seperti uninstall Jokowi. Sebab, jika diteruskan Jokowi akan semakin menanggung malu (jika saja masih punya malu).

Yang hoax itu siapa ? Rakyat juga berpotensi hoax, tetapi Jokowi terbukti sudah menyebar hoax. Hoax rakyat tidak berakibat fatal, tapi hoax Jokowi sudah membuat negara buntung akibat kebodohan divestasi saham freeport.

Lantas, sebenarnya hoax siapa yang wajib diwaspadai dan diberantas oleh segenap anak bangsa ? Jawabnya hoax Jokowi. Nyaris lima tahun ini, kepemimpinan hoax Jokowi telah menjatuhkan martabat bangsa, membuat rakyat makin sengsara, dan menyulut murka dari Tuhan pencipta alam semesta, manusia dan kehidupan.

Penulis : Nasrudin Joha

Simak Videonya

 
Pilih sistem komentar sesuai akun anda ▼
Blogger

No comments

» Komentar anda sangat berguna untuk peningkatan mutu artikel
» Terima kasih bagi yang sudah menulis komentar.