JARILANGIT.COM - Badan Pemenangan Daerah (BPD) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi) Jawa Barat mengklaim pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi menang 60 persen suara di Provinsi Jabar.
Ketua BPD Prabowo-Sandi Jabar Haris Bobihoe menegaskan, kemenangan tersebut harus dikawal ketat, salah satunya dengan mengamankan formulir C1 sebagai bukti otentik perhitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS).
Bahkan, Haris juga meyakinkan, berdasarkan data yang dikantongi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, pasangan capres-cawapres jagoannya itu unggul secara nasional.
"Karenanya, kami meminta seluruh saksi maupun relawan agar tidak lengah dan tergerus oleh hasil quick count lembaga survey, kami minta saksi juga untuk mengamankan formulir C1," tegas Haris dalam konferensi pers di Ballroom Trans Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Rabu (17/4/2019).
Senada dengan Haris, Sekretaris BPD Prabowo-Sandi Jabar Haru Suandharu juga meminta seluruh saksi terus mengawal proses perhitungan suara Pilpres 2019. Pasalnya, hingga kini pihaknya banyak menerima laporan kecurangan dalam proses pemungutan suara.
"Kita harus terus menekankan teman-teman saksi di lapangan, tim pemenangan, struktur, hingga tim relawan, jangan lengah karena laporan tentang kecurangan sudah masuk," bebernya.
Haru mencontohkan, salah satu laporan kecurangan yang cukup banyak diterima pihaknya, yakni terkait surat suara yang sudah tercoblos untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf).
"Misalnya ada yang sudah tercoblos, ini sedang kita verifikasi, kalau videonya sudah masuk. Tinggal cek dulu, sebesar apa skalanya," terangnya.
Haru melanjutkan, kemenangan 60 persen suara bagus Prabowo-Sandi di Provinsi Jabar berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) yang digelar BPD Prabowo-Sandi Jabar. Oleh karenanya, kata Haru, peluang kemenangan Prabowo-Sandi versi perhitungan nyata (real count) masih terbuka lebar.
"Ini posisi Jabar Prabowo-Sandi yang menang, itu yang kita terus semangati teman-teman saksi karena saksi masih kerja sampai jam 12 malam. Jangan sampai mereka terpengaruh dengan berita-berita yang ada, sehingga teman-teman gak fokus," tegasnya.
Haru pun mengajak masyarakat untuk menunggu hasil penghitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) karena tidak menutup kemungkinan bahwa Prabowo-Sandi menjadi presiden dan wakil presiden terpilih di Pilpres 2019.
"BPN punya data lain di luar yang disampaikan. Tidak menutup kemungkinan bahwa pelaksana di lapangan itu melakukan survei dengan data yang sama dengan sekian lembaga survei, sehingga kurang lebih hasilnya juga sama," tandasnya. (awd)