Sandi Ikut Inventarisasi Laporan Kecurangan dari Masyarakat
Sandi Ikut Inventarisasi Laporan Kecurangan dari Masyarakat

Sandi Ikut Inventarisasi Laporan Kecurangan dari Masyarakat

Dahnil Anzar Simanjuntak : Sandi juga ikut menginventarisasi laporan bukti-bukti kecurangan saat pencoblosan



JARILANGIT.COM - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno ikut menginventarisasi laporan kecurangan pemilu dari masyarakat. Dia mengatakan, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi terus mengumpulkan data kecurangan yang terjadi pada Pemilu 2019.

“Karena bukan BPN saja yang bergerak, tapi seluruh masyarakat ingin memastikan pemilu kita jujur adil bermatabat,” kata Sandi saat jumpa pers di Kantor BPN, Jalan Kertanegara Nomor 36, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat malam (26/4).

Sandi menyebut pihaknya juga terus mendapat laporan dari masyarakat terkait adanya kecurangan yang terjadi saat pencoblosan. Selain itu, kembali Sandi mengungkapkan keprihatinannya kepada ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia akibat kelelahan mengawal proses Pemilu 2019.

“Kami turut prihatin hari ini bertambah lagi jumlah korban, ini adalah suatu hal yang sangat-sangat fundamental, dan kita harus telisik secara detail,” tutur Sandi.

Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, hari ini Sandi ikut menginventarisasi laporan yang ditetima dari masyarakat terkait bukti-bukti kecurangan saat pencoblosan.

“Pak Sandi fokus salah satunya menginventarisasi laporan-laporan kecurangan dari beberapa daerah yang masuk, memang kami sedang mengumpulkan fakta-fakta, data-data kecurangan dan Insya Allah kita akan gelar perkara secara rutin kepada teman-teman media,” papar Dahnil.

“Sekaligus bang Sandi berulang kali sudah mengklarifikasi terkait dengan pelintiran media,” imbuhnya.

Yang dimaksud Dahnil terkait pelintiran berita di media, terkait ucapan Sandi yang menyebut Pemilu 2019 sudah berjalan jujur dan adil. “Yang benar adalah tentu kami merasakan dan masyarakat juga merasakan berbagai kecurangan yang TSM, bahkan TSMB terstrukrur, sistematis, masif dan brutal ya tentu dalam upaya itu kami mengumpulkan fakta dan data,” terangnya.

Danil mengungkapkan, apa yang dilakukan BPN tersebut lahir dari masyarakat yang secara langsung melihat adanya kecurangan saat pencoblosan 17 April lalu hingga adanya salah input data perolehan suara di KPU.

“Gerakan kami adalah gerakan rakyat, melibatkan banyak relawan bukan sekadar partai politik. Karena kami yakin ini bukan sekadar tentang Prabowo-Sandi tapi ini tentang kedaulatan rakyat, ini tentang suara rakyat, kami memastikan suara rakyat tidak dirampok oleh siapapun, kami pastikan bahwasanya suara rakyat benar-benar hadir, jadi pemilu itu harus jadi suaranya rakyat bukan suara aparat,” ungkap Dahnil. (Rudi Hasan)

 
Pilih sistem komentar sesuai akun anda ▼
Blogger

No comments

» Komentar anda sangat berguna untuk peningkatan mutu artikel
» Terima kasih bagi yang sudah menulis komentar.