Kelihatannya...Prabowo Bakal Kalah Lagi
Kelihatannya...Prabowo Bakal Kalah Lagi

Kelihatannya...Prabowo Bakal Kalah Lagi

Sulit bagi Prabowo-Sandiaga mengubah hasil melalui MK. Selisih suaranya dengan Jokowi - Ma'ruf sekitar 16,9 juta," katanya seperti diberitakan JPNN



JARILANGIT.COM - Keputusan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggunakan saluran hukum diapresiasi banyak pihak. Tak terkecuali Ketua Umum Arus Bawah Jokowi (ABJ) Michael Umbas. Namun ia yakin, gugatan Prabowo-Sandi takkan membuahkan hasil seperti harapan.

"Sulit bagi Prabowo-Sandiaga mengubah hasil melalui MK. Selisih suaranya dengan Jokowi - Ma'ruf sekitar 16,9 juta," ucap Umbas di Jakarta, Sabtu (25/5).

Umbas menghormati langkah Prabowo Subianto -Sandiaga Uno menggugat hasil Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Namun, ia yakin ikhtiar Prabowo-Sandi menggugat ke MK tak akan membalik hasil Pilpres 2019.

"Sulit bagi Prabowo-Sandiaga mengubah hasil melalui MK. Selisih suaranya dengan Jokowi - Ma'ruf sekitar 16,9 juta," katanya seperti diberitakan JPNN petang ini.

Selain itu, Umbas menganggap dalil dan fakta hukum yang diajukan kubu Prabowo dalam gugatan ke MK sama dengan yang pernah diajukan ke Bawaslu. Menurut Umbas, kubu Prabowo - Sandi pernah melaporkan dugaan kecurangan ke Bawaslu.

Namun, Bawaslu menolak laporan itu. Umbas menilai penolakan itu karena kubu Prabowo tak memiliki fakta dan bukti autentik tentang kecurangan selain tautan dari berita media online.

Umbas menambahkan, Prabowo sebaiknya bersikap legawa menerima hasil Pilpres 2019. Namun, karena mantan Danjen Kopassus itu menggugat ke MK, maka Umbas meyakini ceritanya akan berbeda.

"Prabowo akan tercatat dalam sejarah buram bangsa ini sebagai calon pemimpin yang kalah berkali-kali, dan selalu menolak menerima hasilnya," sebut Umbas.(fat/jSelain itu, Umbas menganggap dalil dan fakta hukum yang diajukan kubu Prabowo dalam gugatan ke MK sama dengan yang pernah diajukan ke Bawaslu. Menurut Umbas, kubu Prabowo - Sandi pernah melaporkan dugaan kecurangan ke Bawaslu.

Namun, Bawaslu menolak laporan itu. Umbas menilai penolakan itu karena kubu Prabowo tak memiliki fakta dan bukti autentik tentang kecurangan selain tautan dari berita media online.

Umbas menambahkan, Prabowo sebaiknya bersikap legawa menerima hasil Pilpres 2019. Namun, karena mantan Danjen Kopassus itu menggugat ke MK, maka Umbas meyakini ceritanya akan berbeda.

"Prabowo akan tercatat dalam sejarah buram bangsa ini sebagai calon pemimpin yang kalah berkali-kali, dan selalu menolak menerima hasilnya," sebut Umbas. (jpnn)

 
Pilih sistem komentar sesuai akun anda ▼
Blogger

No comments

» Komentar anda sangat berguna untuk peningkatan mutu artikel
» Terima kasih bagi yang sudah menulis komentar.