JARILANGIT.COM - Massa yang tergabung dalam Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan dan Kebenaran (GERAK) akan melakukan aksi unjuk rasa di gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kamis, 9 Mei 2019.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pihaknya telah menerima surat pemberitahuan ihwal aksi tersebut. Sebanyak 11 ribu personel gabungan TNI-Polri pun diterjunkan untuk mengamankan aksi tersebut.
"Ya betul (ada aksi unjuk rasa tersebut), kami sudah siapkan 11 ribu personel gabungan," ujar Argo kepada wartawan, Rabu, 8 Mei 2019.
Hanya saja, Argo belum merinci estimasi massa yang akan hadir saat unjuk rasa esok hari. Pihaknya masih melakukan pengecekan terkait hal tersebut. "Masih kami cek jumlah massa yang hadir," katanya.
Dalam selebaran yang beredar, aksi unjuk rasa tersebut diinisiasi oleh mantan Kepala Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal Tentara Nasional Indonesia Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen, Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Eggi Sudjana, dan mantan Menteri Dalam Negeri Letjen TNI (Purn) Syarwan Hamid.
Adapun tuntutan dari unjuk rasa tersebut adalah menuntut penyelenggara pemilu mendiskualifikasi pasangan calon nomor 01 Jokowi - Ma'aruf Amin. (ase)
11 Ribu Tentara dan Polisi Jaga Ketat Demo Massa Kivlan Zein di KPU
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pihaknya telah menerima surat pemberitahuan ihwal aksi tersebut. Sebanyak 11 ribu personel gabungan TNI-Polri pun diterjunkan untuk mengamankan aksi tersebut.
"Ya betul (ada aksi unjuk rasa tersebut), kita sudah siapkan 11 ribu personel gabungan," ujar Argo kepada wartawan, Rabu (8/5/2019).
Hanya saja, Argo belum merinci estimasi massa yang akan hadir saat unjuk rasa esok hari. Pihaknya masih melakukan pengecekan terkait hal tersebut.
"Masih kita cek jumlah massa yang hadir," tambahnya.
Dalam selebaran yang diterima Suara.com, aksi unjuk rasa tersebut diinisiasi oleh Mantan Kepala Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal Tentara Nasional Indonesia Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen, Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Eggi Sudjana, dan Mantan Menteri Dalam Negeri Letjen TNI (Purn) Syarwan Hamid.
Adapun tuntutan dari unjuk rasa tersebut adalah menuntut penyelenggara pemilu mendiskualifikasi pasangan calon nomor 01 Joko Widodo alias Jokowi - Ma'aruf. (suara)