Tidak Tutup Buku, #2019 GantiPresiden Berubah Jadi #Prabowo-Sandi Presiden
Tidak Tutup Buku, #2019 GantiPresiden Berubah Jadi #Prabowo-Sandi Presiden

Tidak Tutup Buku, #2019 GantiPresiden Berubah Jadi #Prabowo-Sandi Presiden

Sebelumnya, Mardani Klaim Haramkan #2019GantiPresiden dalam konteks sebagai Wakil Ketua BPN



JARILANGIT.COM - Politikus PKS Hidayat Nur Wahid membantah bahwa jargon #2019GantiPresiden sudah tutup buku. Hanya saja, kata ia, jargon itu sudah diganti menjadi #Prabowo-Sandi Presiden.

"Dan perlu diingat bahwa 2019 kita tidak lagi bicara 2019 ganti presiden, tapi 2019 Prabowo Presiden RI," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (5/5/2019).

Hidayat juga menyampaikan ada upaya untuk memecah belah koalisi Prabowo-Sandi dengan mempelintir peryataan Mardani yang seolah-olah menyerah dan tidak lagi berjuang untuk pasangan 02.

"Beliau bahkan di twitternya memperlihatkan saat berkunjung ke para kader dan relawan 02 untuk tetap menjaga sesuai Presiden PKS dan saya sebagai Wakil Ketua Majelis Syuro agar penghitungan suara tidak dicurangi," kata ia.

Sebelumnya, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Mardani Ali Sera mengatakan, sejak 13 April 2019, dia sudah mengharamkan diri berteriak 2019 ganti presiden. Begitu pun saat kompetisi pemilu sudah selesai maka jargon “ganti presiden” disebut tutup buku.

"Saya dikenal penggagas hastag 2019 ganti presiden. Per 13 April saya sudah mengharamkan diri tidak boleh teriak lagi ganti presiden. Sudah selesai. Kenapa? Karena itu sudah hari terakhir kampanye. Kalau sekarang apalagi. Sudah selesai kompetisinya. Kita kembali normal. Ganti presiden sudah tutup buku," kata Mardani.(plt)

Mardani Klaim Haramkan #2019GantiPresiden dalam konteks sebagai Wakil Ketua BPN

Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengklaim ucapan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera yang mengharamkan #2019GantiPresiden merupakan arahan dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sejak Januari lalu.

Menurut Hidayat, tagar tersebut memang tidak akan digunakan lagi setelah masa kampanye selesai dan akan diganti sesuai arahan BPN.

"Agar tagarnya tidak lagi 2019 Ganti Presiden tapi langsung menyebut nama yaitu 2019 Presiden Baru Prabowo," kata Hidayat saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (5/5).

Dia menilai pernyataan Mardani dipahami dengan cara yang salah karena dipelintir oleh sejumlah pihak.

Terkait posisi dukungan Mardani dan PKS terhadap BPN, Hidayat mengaku hal itu tidak perlu dipermasalahkan lantaran sudah jelas dengan pergantian tagar itu, PKS sepenuhnya mendukung dan yakin Prabowo-Sandi akan menang.

Ia pun mengklaim Mardani hampir setiap hari mendatangi tempat penghitungan suara untuk tetap memberikan semangat kepada para relawan yang mengawal rekapitulasi suara agar tidak terjadi kecurangan.

"Jadi pernyataan beliau itu bukan untuk kemudian dipahami seolah-olah menyerah dan kemudian membiarkan yang lain menang," ujarnya.

Selain itu, Hidayat mengingatkan bahwa Mardani menjabat sebagai Wakil Ketua BPN. Oleh karena itu, kata dia, Mardani juga mengatakan hal tersebut dalam konteks sebagai Wakil Ketua BPN.

Menanggapi hal itu, juru Bicara BPN, Andre Rosiade mengatakan pihakya tidak sepakat dengan pernyataan Mardani. Andre pun menilai, ucapan Mardani sebagai ucapan yang dapat mengganggu semangat para relawan BPN.

"Dengan adanya pernyataan pak Mardani ini, saya tidak sepakat. Saya kira ada omongan yang tidak perlu diucapkan karena akan mengganggu fokus spirit para relawan" ucap Andre. (cnn)

 
Pilih sistem komentar sesuai akun anda ▼
Blogger

No comments

» Komentar anda sangat berguna untuk peningkatan mutu artikel
» Terima kasih bagi yang sudah menulis komentar.