Bosan dengan kopi luwak rasakan kopi gajah, seharga Rp 14,9 juta / kg
Bosan dengan kopi luwak rasakan kopi gajah, seharga Rp 14,9 juta / kg

Bosan dengan kopi luwak rasakan kopi gajah, seharga Rp 14,9 juta / kg



Jika Kamu penikmat kopi, berkantong tebal dan sudah bosan dengan kopi luwak, Coba deh, kopi gajah atau lebih dikenal dengan nama black ivory coffe. Ini adalah kopi termahal di dunia. Proses pembuatannya memang hampir sama dengan kopi luwak, yakni kumpulan dari kotoran yang telah memakan biji-biji kopi.

Provinsi Chiang Rai, Thailand utara, sudut terpencil kota Thailand yang berbatasan dengan Myanmar dan Laos ini sebetulnya lebih dikenal karena penyelundupan narkoba daripada kopi.


Besides beautiful scenery, there are many fun and interesting things to do and see in the province. When to compare to Phuket, Pattaya and Chiang Mai, Chiang Rai is less well-known.


Kopi gajah menjadi sangat mahal karena sifat dari gajah sendiri yang merupakan hewan paling tidak efektif. Dalam 33 kg biji kopi yang dimakan oleh gajah, hanya kurang dari 1 kg yang akan menjadi biji kopi gajah, sisanya hancur karena sistem pencernaan gajah yang terlalu kuat sehingga menghancurkan biji kopi yang dimakannya.


Proses pembuatannya pun hampir sama dengan proses pembuatan kopi luwak, hanya saja kopi premium asal Thailand ini berasal dari biji kopi yang telah difermentasi oleh pencernaan gajah, sehingga lebih dikenal dengan sebutan kopi gajah. Hotel dan resort di Thailand menyebut kopi ini sebagai Black Ivory Coffee.

Biji kopi yang sudah matang akan diberikan ke gajah untuk dimakan. Biji kopi pun mengalami proses fermentasi dan dikeluarkan melalui kotoran gajah. Dari kotoran inilah, para petani kopi di Thailand mendapatkan bahan baku untuk diproses menjadi kopi gajah.

Berbeda dengan luwak yang secara alami memakan biji kopi, gajah-gajah ini sengaja diberi biji kopi.
Sebuah penelitian juga menyatakan bahwa enzim yang ada dalam perut gajah akan memecah protein yang ada dalam biji kopi.

Protein menjadi salah satu faktor utama yang menimbulkan rasa pahit. Bila kandungan protein itu dipecah, maka rasa pahit itu pun ikut berkurang.

Minuman kopi yang dihasilkan dari kotoran gajah ini memiliki cita rasa yang halus, seperti memadukan aroma bunga dengan cokelat. Rasanya pun nikmat, seperti mencampurkan susu cokelat, kacang, dan dilengkapi dengan aroma rempah-rempah dan buah merah.


Ide kopi gajah ini muncul dari seorang investor kopi asal Kanada, Blake Dinkin. Ia menghabiskan Rp 4 miliar untuk mengembangkan proses pengolahan kopi dengan media pencernaan gajah ini.


Kopi yang diberikan para gajah itu adalah biji kopi jenis arabika yang dipetik oleh para wanita dari sebuah perkampungan kecil yang tumbuh pada ketinggian 5.000 kaki. [financial post]
 
Pilih sistem komentar sesuai akun anda ▼
Blogger