Ditemukan senjata api dalam jumlah yang cukup besar di Morowali Industrial Park
Ditemukan senjata api dalam jumlah yang cukup besar di Morowali Industrial Park

Ditemukan senjata api dalam jumlah yang cukup besar di Morowali Industrial Park

Perusahaan ini merupakan patungan Shanghai Decent Investment dengan PT Bintang Delapan Investama, Dan banyak mempekerjakan buruh kasar dari Cina



PT Indonesia Morowali Industrial Park atau IMIP didirikan pada 19 September 2013. IMIP mengantongi persetujuan prinsip bernomor 263/1/IP-PB/PMA/2015 pada 29 Januari 2015.

Perusahaan ini merupakan patungan Shanghai Decent Investment (Group) dengan porsi saham 49,69%, PT Sulawesi Mining Investment 25%, dan PT Bintang Delapan Investama 25,31%.

Shanghai Decent Investment (Group) Co., Ltd. bekerja sama dengan PT Bintang Delapan Investama mendirikan PT Sulawesi Mining Investment (SMI) pada tahun 2009. Kemudian mulai melakukan pengembangan terhadap tambang nikel seluas hampir 47.000 hektare di Kabupaten Morowali.


Adapun modal perusahaan dalam mengeloa kawasan industri tersebut yakni senilai USD 40.000.000 yang merupakan modal dasar dan USD 40.000.000 modal ditempatkan dan disetor penuh.

Hingga akhir tahun 2016, jumlah produksi NPI Nickel Pig Iron (10% Ni) yang terakumulasi lebih dari 500 ribu ton, setara dengan nikel murni lebih dari 55.000 ton. (kump)

Ditemukan senjata api dalam jumlah yang cukup signifikan

Senin 16 Juli 2018, Telah ditemukan senjata api dalam jumlah yang cukup signifikan oleh pekerja Indonesia yang bekerja di PT Indonesia Morowali Industrial Park, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Dan kami telah sampaikan hal tsb diatas ke hadapan Bapak Presiden perihal laporan / informasi yang sudah kami akurasi secara intens di lapangan. ( 14/7/18)

Sebagaimana diketahui, bahwa PT Indonesia Morowali Industrial Park saat ini mempekerjakan kurang lebih 80.000 pekerja, yang 70% pekerjanya berasal dari Tiongkok atau China.


Mulai dari tenaga administrasi, bagian sampel, buruh, sampai bagian kebersihan pun di isi oleh pekerja dari Tiongkok yang tergolong pekerja non skill, plus tidak bisa samasekali berbahasa Indonesia.

Bahwa kedatangan pekerja non skill asing itu ke negeri kita, justru kemudian dilatih oleh para pekerja kita. Setelah itu barulah mereka diangkat menjadi mandor/supervisor, sementara para pekerja kita yang melatih mereka tetap dipantek menjadi bawahan dan pekerja kasar/non skill.

Bermula, informasi tsb kami dapat/akses melalui sebaran media sosial di masyarakat, untuk kemudian malam ini juga kami lakukan komunikasi dan investigasi rahasia ke lapangan. Hasilnya, bahwa informasi tsb akurat/valid, langsung dari sumber yang menyaksikan secara langsung bahwa:


(1) Sejak tiga bulan lalu di dalam perusahaan ini telah ditemukan satu buah petikemas (kontener) yg penuh berisi senjata. Kejadian ini terlihat tidak disengaja oleh karyawan lokal dan mencurigai kuat bahwa ada banyak petikemas lain yang juga berisi berpucuk-pucuk senjata api.

(2). Melihat situasi dan fakta di lapangan timbul pertanyaan: Apakah hal ada kaitan dengan isu terbongkarnya kasus impor 5.000 pucuk senjata ilegal specktek militer oleh Polri pada tahun lalu dari Cina ? Sebab, hingga saat ini tidak diketahui persis sudah berapa banyak kontener senjata api yang sudah diselundupkan masuk kewasan industri tersebut. (Partner Arifin S.Z/Ij)


 
Pilih sistem komentar sesuai akun anda ▼
Blogger

No comments

» Komentar anda sangat berguna untuk peningkatan mutu artikel
» Terima kasih bagi yang sudah menulis komentar.