Wakil Ketua DPR Fahri Hamzahmencurigai terpidana korupsi Muhammad Nazaruddin sebagai pihak yang membocorkan adanya suap di Lapas Sukamiskin. Fahri menilai Nazaruddin sebagai justice collaborator yang bekerja untuk KPK.
"Kalau Nazaruddin dari dulu kita kenal sebagai 'pionnya' KPK, ya kan. Makanya dia dengan KPK itu dekat sekali, pokoknya orang-orang JC (justice collaborator) itu disebutnya pion KPK, kerjaan mereka itu ngebocorin ini segala macam," kata Fahri kepada detikcom di Stadion GBK, Jakarta, Kamis (26/7/2018).
Berkat informasi soal suap yang dibocorkan Nazaruddin, kemudian KPK bergerak melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Lapas Sukamiskin. Fahri menuding ada agenda menggagalkan upaya peninjauan kembali dari beberapa tersangka. Kejadian di Lapas Sukamiskin juga disebut untuk membungkam diskusi yang mengkritik KPK.
"Sebab, yang saya dengar yang disasar itu dua. Satu kegiatan, mereka di sana ada diskusi untuk mengkritik cara kerja KPK. Di sana kan banyak ahli hukum juga, seperti Prof OC Kaligis. Yang kedua, mereka mau menghancurkan proses PK (peninjauan kembali) yang diajukan para terpidana korupsi," jelasnya.
Sebelumnya, pengacara OC Kaligis kepergok memiliki aneka gadget, dari tablet hingga printer, di dalam selnya di Lapas Sukamiskin. Kaligis sempat memprotes dan mengaku bisa mati jika barang-barangnya itu disita.
"Itu ditulisnya saya dari (Rutan) Guntur sudah memakai laptop, saya minta di pengadilan. Bukan dari sini ya, dari Guntur," tegas OC Kaligis, seperti yang ditayangkan di Mata Najwa di Trans7, Rabu (25/7).
Ada pula mantan Ketua DPR Setya Novanto dan Nazaruddin, yang ditemui Najwa Shihab sedang berada di sel sederhana. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyatakan sel sederhana yang masing-masing ditempati Novanto dan Nazaruddin merupakan sel palsu. Biasanya Novanto dan Nazaruddin tidak menempati sel itu. (fdu/dnu)