Disebut Bersandiwara Dengan Pria Berlumpur, Sandi:  Rakyat Sudah Pintar Menilai
Disebut Bersandiwara Dengan Pria Berlumpur, Sandi:  Rakyat Sudah Pintar Menilai

Disebut Bersandiwara Dengan Pria Berlumpur, Sandi: Rakyat Sudah Pintar Menilai

Saya tidak akan berani untuk merekayasa. Dimana ada sosial media, ada polisi yang mengawal, dan juga ada wartawan yang menyaksikan



JARILANGIT.COM - Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno menepis tudingan yang menyebut dialognya dengan warga adalah sandiwara. Sandiaga meminta elite politik tak berprasangka buruk terhadap warga yang sedang mengutarakan keluhannya.

"Buat elite-elite politik, kita nggak boleh sama sekali menertawakan atau berprasangka buruk dengan apa yang disampaikan rakyat. Yang disampaikan rakyat itu apa adanya, tidak ada rekayasa," kata Sandi di Media Center Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (31/1/2019).

Sandiaga menuturkan dirinya tak berani merekayasa keluhan warga. Menurutnya, rakyat sudah pintar menilai mana yang asli dan mana yang rekayasa.

"Saya tidak akan berani untuk merekayasa. Kalian ini sudah pintar banget, sudah ada sosial media, ada polisi yang mengawal, ada wartawan, mana berani hal-hal seperti itu direkayasa. Nggak akan bisa," ujar dia.

Sandiaga dituding bersandiwara saat berdialog dengan korban banjir di Makassar, Sulawesi Selatan. Eks Wagub DKI Jakarta itu lalu menceritakan soal dialog tersebut.

"Nah ini zaman yang penuh keterbukaan, nggak bisa direkayasa. Waktu ada pertanyaan itu belakangnya Pak Ilyas Daeng Ila (54) itu bersih, Pak Daeng menyatakan apa-adanya. Dia lagi nyapu, di mana dia harus tengkurap, ya jelas yang kotor yang atas," terang Sandi.

Adalah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin yang menuduh Sandiaga bersandiwara. Menurut Sandi, tudingan yang dilemparkan pada dirinya membuktikan bahwa ada jarak antara pemerintah dengan rakyat.

"Saya khawatirnya terus melabelisasi itu bohong, padahal itu suara rakyat. Itulah kenapa yang membuat pemerintah sekarang berjarak. Ini yang membuat angin perubahan itu semakin terasa. Bahwa rakyat merasa terkunjungi, merasa di-wongke (di-orangkan)," tutur dia.

Kunjungan cawapres Sandiaga Uno ke korban banjir di Makassar jadi ramai dibahas di media sosial karena dianggap sebagai sandiwara. Tudingan sandiwara ini berawal dari foto Sandiaga bersama seorang pria yang menjadi korban banjir.

Pengakuan dari Ilyas Pria berlumpur yang menemui Sandi

Ilyas Daeng Ila (54) sa'at berdialog dengan Sandi
Saat itu, Ilyas mengaku sedang berada di dalam rumahnya untuk membersihkan lumpur yang masuk. Lokasi yang dibersihkannya adalah lumpur yang mengendap di bawah kasur dan kursinya. Untuk membersihkan itu, kata Ilyas, dia harus dalam posisi tengkurap sehingga badan bagian depan terkena lumpur.

Setelah mendengar kedatangan Sandi, dia berjalan menuju jalan besar dan berdiri untuk melihat Sandiaga Uno lebih dekat. Tidak disangka, lanjut Ilyas, dia dipanggil ke depan untuk berbicara sama Sandiaga. (dtk)
 
Pilih sistem komentar sesuai akun anda ▼
Blogger

No comments

» Komentar anda sangat berguna untuk peningkatan mutu artikel
» Terima kasih bagi yang sudah menulis komentar.