JARILANGIT.COM - Fenomena alam menakjubkan terjadi di langit Kota Brebes, Jawa Tengah, Senin (11/2/2019). Peristiwa itu terjadi pada siang hari sekitar pukul 10.00 WIB usai calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno berkunjung di Brebes, Jawa Tengah.
Fenomena alam ini mengejutkan warga Brebes dan ramai dibicarakan di media sosial. Anehnya, munculnya fenomena alam ini usai Sandi meninggalkan Kota Brebes.
Salah seorang netizen mengaitkan fenomena ini sebagai pertanda baik bagi kemenangan Prabowo-Sandi.
"Bang Sandi balik langsung ana. Mudah 2an pertanda baik Prabowo Sandi menang," tulis Rima Yauri di kolom komentar unggahan akun Facebook Mamah Vhelldha.
Berikut postingannya:
Seperti diberitakan, Sandiaga Uno bersilaturahmi ke pesantren di Brebes, Jawa Tengah, Minggu (10/2). Sandi mengingatkan peluang Indonesia menjadi pusat industri halal dunia kepada para santri.
"Negeri ini punya potensi untuk menjadi pusat Industri halal dunia, dan itu bisa dimulai salah satunya dari pesantren- pesantren," kata Sandiaga di Pondok Pesantren Darussalam Jatibarang Kidul, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, Minggu (10/2/2019).
Sandiaga mengatakan santri harus membuka diri untuk bisa bersaing secara global. Dia mengatakan banyak potensi yang bisa digali dari santri untuk memajukan industri halal Indonesia.
"Jadi di sini kita bicara soal ekonomi umat. Para santri juga harus mulai melek usaha untuk mendukung Indonesia sebagai pusat industri halal dunia. Kini negeri jiran menduduki posisi nomor satu. Ini bisa kita kejar, jumlah penduduk dan sumber daya kita lebih besar," jelas Sandiaga.
Sandiaga menjelaskan posisi Indonesia masih tertinggal dari negara lain terkait industri halal. Dia mendorong semua pihak untul termotivasi dalam berkompetisi terkait industri halal di Indonesia.
"Berdasarkan Global Islamic Economic Indicator Indonesia masih berada di posisi nomor 10 terkait industri halal. Peringkat ini harus kita perbaiki," sebut Sandiaga.
Kunjungan ke Pondok Pesantren Darussalam, menurut Sandiaga, bukan dalam rangka kampanye. Dia mengaku hanya bersilaturahmi dengan KH Sholeh Basalamah, pimpinan pondok tersebut, dan berdialog dengan ulama lainnya. (*)