PBNU resah dengan viralnya puisi Neno Warisman di Munajat 212
PBNU resah dengan viralnya puisi Neno Warisman di Munajat 212

PBNU resah dengan viralnya puisi Neno Warisman di Munajat 212

Puisi Neno dianggap mengandaikan Pemilu 2019 ini dengan sebuah peperangan.



JARILANGIT.COM - Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin merespon puisi yang dibacakan oleh inisiator gerakan #2019GantiPresiden Neno Warisman pada acara Malam Munajat 212, Kamis lalu.

Diketahui, Neno membacakan puisi yang sebagian isinya adalah meminta kemenangan dalam Pilpres nanti.

Ma'ruf menyatakan puisi Neno tersebut sama seperti potongan doa yang digunakan Nabi Muhammad ketika Perang Badar melawan pasukan Quraisy di Mekkah.

Ia lantas menjelaskan Perang Badar merupakan pertempuran antara pasukan Islam yang dipimpin Nabi Muhammad melawan pasukan kelompok kafir Quraisy.

Dan....

Ketua PBNU, Robikin Emas menyayangkan puisi yang dibacakan Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Neno Warisman pada malam Munajat 212, Kamis 21 Februari lalu.

Pasalnya, puisi Neno tersebut dianggap Robikin malah mengandaikan Pemilu 2019 ini dengan sebuah peperangan.

“Mengandaikan pilpres sebagai perang adalah kekeliruan. Pilpres hanya kontestasi lima tahunan," kata Robikin dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (23/2/2019).

Apalagi, Robikin mengatakan, capres-cawapres peserta Pilpres 2019, Jokowi-KH Ma"ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga, seluruhnya beragama Islam.

“Sengaja atau tidak sengaja Neno mencoba membawa orang pada peristiwa Perang Badar pada awal sejarah Islam,” jelasnya.

Parahnya lagi, Neno mengancam Tuhan dalam puisinya, jika pemimpin yang diusungnya kalah maka tidak akan ada lagi yang akan menyembah Tuhan.

Oleh karena itu, Robikin mempertanyakan apa dasar kekhawatiran Neno tersebut, sampai Tuhan tidak akan ada yang menyembah lagi kalau capres-cawapres yang didukung kalah.

“Apa capres-cawapres yang tidak didukung tidak menyembah Tuhan ? Allah SWT," pungkas Robikin (ahm).

Berikut isi puisi Neno Warismna saat Munajat 212:


Allahu Akbar

Puisi munajat kuhantarkan padamu wahai berjuta-juta hati yang ada di sini
Engkau semua bersaudara dan kita bersaudara tersambung, terekat, tergabung bagai kalung lentera di semesta
Sorot-sorot mata kalian bersinar, wahai saudara
Mencabik-cabik keraguan
Meluluhlantakkan kesombongan
Karena mata-mata kalian nan jernih mengabarkan pesan kemenangan yang dirindukan, insyaallah, pasti datang

Allahku Akbar
Kemenangan kalbu yang bersih
Kemenangan akal sehat yang jernih
Kemenangan gerakan-gerakan yang berkiprah tanpa pamrih
Dari dada ini telah bulat tekad baja
Kita adalah penolong-penolong agama Allah
Jangan halangi
Jangan sanggah
Jangan politisasi
Sebab ini adalah hati nurani
Dari mulut-mulut kita telah terlantun salawat, zikir, dan doa bergulir
Mengalir searah putaran bintang-bintang bertriliun banyaknya
Tersatukan dalam munajat 212
Miliaran matahari itu saudaraku

Merekatkan diri menjadi gumpalan kabut cahaya raksasa di semesta
Bukti kebesaran Allah Azza Wa Jalla
Begitulah kita saudaraku
Harusnya kita saling merekat
Wahai para pejuang fisabilillah di dalamnya

Ayo munajat
Ayo rekatkan umat
Jadikan barisanmu kuat dan saling rekat
Rekatkan Indonesiamu
Rekatkan jiwa-jiwamu
Rekatkan langkah dan tindakanmu

Ya Allah
Berjuta tangan para pejuang agamamu ini mengepalkan tinju mereka
Berseru-seru mereka
Menderu-deru mereka
Di setiap jengkal udara hingga terlahir takbir kemenangan
Kemenangan di ujung lelah menggema takbir bersahut-sahutan
Berjuta sajadah akan kita hamparkan sebentar lagi, kawan
Berjuta kepala menangis bersujud bersyukur
Basah air mata dalam bahagia kemenangan sebentar lagi tiba

Allahumma inni a"uzubika min jahdil bala"i wa darkisy syaqa"i wa su"il qada"i wa syamatatil a"da"i

Jauhkan kami dari bala musibah yang tak dapat kami atasi
Lindungkan kami dari kegembiraan orang-orang yang membenci kami
Rekatkan jiwa-jiwa patriot kami dalam keikhlasan
Di nadi-nadi kami
Di jantung-jantung kami
Di pundak-pundak kami
Di jari-jari kami
Yang telah memilih untuk hanya selalu berdua

Kita dan Allah Azza Wa Jalla
Selalu berdua
Kita dan Rasulullah kekasih semesta
Selalu berdua
Kita dan saudara mukmin saling menjaga
Selalu berdua
Kita dan pemimpin yang membela hak-hak umat seutuhnya

Duhai Allah Rabb
Jangan kau jadikan hati kami bagai si penakut pengecut
Sebab kami terlahir di tanah para pahlawan pemberani
Yang rela mengorbankan jiwa raga harta dan segalanya

Jangan jadikan hati kami lalai dan gentar
Karena kami lahir dan besar dibimbing para ulama kami yang sabar
Menetap jantung-jantung kami untuk menjadi pendekar
Yang berani berpihak pada yang benar

Duhai Allah
Jangan kau jadikan hati kami dari tertutup
Dari cahaya terang kebenaran yang menyala di malam-malam munajat
Saat Engkau turun ke jagat dunia
Telah Engkau bersaksikan
Kami tegak berdiri, ya Allah
Kami meminta menangis hingga basah sekujur diri kepada-Mu
Seluruh harapan kami dambakan
Akan Kau tolong atau Engkau binasakan
Akan Kau menangkan atau Engkau lantakkan
Itu hak-Mu

Namun kami mohon jangan serahkan kami pada mereka
Yang tak memiliki kasih sayang pada kami dan anak cucu kami
Dan jangan, jangan Engkau tinggalkan kami dan menangkan kami
Karena jika Engkau tidak menangkan

Kami khawatir ya Allah
Kami khawatir ya Allah
Tak ada lagi yang menyembah-Mu
Ya Allah

Izinkan kami memiliki generasi yang dipimpin
Oleh pemimpin terbaik
Dengan pasukan terbaik
Untuk negeri adil dan makmur terbaik

Takdirkanlah bagi kami
Generasi yang dapat kami andalkan
Untuk mengejar nubuwwah kedua
Wujud dan nyata
Dan lahirnya sejuta Al Fatih di Bumi Indonesia
Allah Rabb

Puisi munajat ini kubaca bersama saudara-saudaraku
Mujahid mujahidah yang datang berbondong-bondong dari segala arah
Maka inilah puisi munajat
Mengetuk-ngetuk pintu langit-Mu
Bersimpuh di pelataran keprihatinan
Atas ketidakadilan
Atas kesewenang-wenangan
Atas kebohongan demi kebohongan
Atas ketakutan dan ancaman yang ditebar-tebarkan
Atas kepongahan dalam kezaliman yang dipamer-pamerkan
Dalam pertunjukan kekuasaan
Yang mengkerdilkan Tuhan
Yang menantang kuasa Tuhan
Yang tidak percaya bahwa Tuhan pembalas sempurna

Ya Rabb
Engkaulah yang memiliki kekuasaan mutlak di seluruh jagat ini

Allah
Ini puisi munajat
Yang mengetuk-ngetuk pintu langit-Mu
Turunkanlah malaikat berbaris-baris
Burung-burung Ababil
Dan semut-semut pemadam api Ibrahim
Munajat penuh harap
Kau turunkan pertolongan yang dijanjikan
Bagi yang terdera
Bagi pemimpin yang terfitnah
Bagi ulama yang dipenjara
Bagi pejuang yang terus dihadang-hadang
Bagi pembela keadilan yang digelandang ke bilik-bilik pesakitan

Allahumma sholli "ala Sayyidina Muhammad
Wa asyghilidz dzolimin bidz dzolimin
Wa akhrijna min baynihim saalimin
Wa "ala alihi wa shohbihi ajma"in

Untuk hari depan yang lebih baik
Untuk kepemimpinan yang berpihak pada rakyat bersama-Mu, bersama rasul-Mu
Dalam ketinggian titah-Mu, kami bermunajat
Keluarkan kami dari gelap
Keluarkan kami dari gelap
Keluarkan kami dari gelap

Amin Allahumma Amin ya rabbal alamin
Wasalamualaikum
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar

(edt/int)/ss)
 
Pilih sistem komentar sesuai akun anda ▼
Blogger

No comments

» Komentar anda sangat berguna untuk peningkatan mutu artikel
» Terima kasih bagi yang sudah menulis komentar.