JARILANGIT.COM - Tim Kampanye Nasional Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin meyakini pertumbuhan ekonomi bisa melesat hingga level 7,2% pada 2023.
Keyakinan itu tentu dengan catatan Jokowi terpilih kembali sebagai presiden dalam pemilihan presiden periode 2019-2024.
Direktur Program TKN Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima mengungkapkan program ekonomi dalam Nawacita II akan lebih realistis dan tajam ketimbang Nawacita I. Dirilis Tusk Advisory Pte. Ltd.,
Aria mengatakan ada US$ 100 miliar setara Rp 1.500 triliun total nilai proyek infrastruktur yang akan tuntas pada 2019-2020.
Dalam kurun lima tahun sejak 2019, kata Aria, Indonesia akan memanen apa yang telah ditanam oleh program ekonomi pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, apabila diiringi oleh kebijakan yang berkelanjutan.
"Sampai 2024, mentok 5,3% kalau tanpa pembangunan infrastruktur yang dikerjakan pemerintahan Jokowi. Karena konektivitas akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi baru," ungkap Aria dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (18/10/2018).
Ia mengemukakan, selain mengerek pertumbuhan ekonomi, dampak pembangunan infrastruktur yang akan dioptimalkan oleh pasangan nomor urut 01 adalah memperkuat struktur industri agar produk Indonesia masuk dalam rantai pasok global.
"Dalam Nawacita bahwa kita tidak hanya menjadi obyek perang ekonomi global, tetapi menjadi pelaku. Untuk itu, daya saing industri harus digarap sehingga kita tidak hanya ekspor bahan baku, tapi barang jadi," kata Aria.
FOTO: Instagram Visi Misi Jokowi-Ma'ruf |