JARILANGIT.COM - Joko Widodo mengaku puas atas kemampuan debat Cawapres Maruf Amin. Sementara Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Jawa Barat, Radhar Tribaskoro, menyatakan penampilan Sandiaga Uno memberikan pendekatan solusi saat debat berlangsung.
Sandi Uno tampil membersitkan harapan, sedangkan Maruf Amin datar, tak melambangkan harapan, kecuali paparan normatif yang melelahkan pemirsa. ujar Radhar, seusai nobar debat, di Caffee Colony, Jalan Sumatera Nomor 31, Kota Bandung, Minggu (17/3/2019), malam.
Radhar menyontohkan Sandi peduli mengenai isu sosial.
Di tengah perdebatan, Sandiaga Uno menyempatkan menyampaikan belasungkawa kepada para korban penembakan massal di Cristchurch, Selandia Baru, dan bencana banjir di Papua.
"Ini juga menunjukkan bahwa beliau memperhatikan semuanya. Tidak hanya memperhatikan satu hal demi satu hal," katanya.
Di sisi lain, menurutnya, tidak ada kebaruan yang disampaikan cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin.
Semuanya telah pernah disampaikan oleh Jokowi 5 tahun lalu.
"Menurut kami kandidat yang kami dukung mempunyai kelebihan yang sangat signifikan," ujarnya.
Copy Paste..
Ada yang menarik di sesi debat terbuka pada debat cawapres, Minggu (17/3/2019) malam. Cawapres 01 Ma"ruf Amin terlihat melihat catatan di kertas saat mengajukan pertanyaan hingga segmen akhir.
Bahkan warga, yang melihat segmen itu pun meragukan kesiapan KH. Ma"ruf.
"Beliau membaca, jadi tidak fokus. Karena kesannya dikonsep bukan konseptor, saat mengomentari jalannya proses debat putaran ketiga itu, di Hotel Sultan, Jakarta Selatan (Jaksel), Minggu (17/3/2019).
Sangat disayangkan kenapa pada segmen tersebut, terkesan seperti debat cerdas cermat. Sementara debat ini harusnya setiap Cawapres sedang membincangkan gambaran bangsa Indonesia lima tahun mendatang.
Perlu diketahui, dalam sesi kedua debat langsung itu, Ma'ruf Amin mendapat giliran untuk bertanya terlebih dulu, Kemudian dia membuka kertas yang dibawanya.
Ternyata kertas tersebut berisi pertanyaan yang ingin ia berikan pada Sandiaga terkait anggaran pendidikan.
"Pak Sandi, lebih dari 60 persen anggaran pendidikan ditransfer kepada pemerintah daerah sesuai dengan pembagian kewenangan pada jenjang pendidikan."
"Apakah instrumen dalam pemerintah pusat yang bisa digunakan, untuk melihat bagaimana suatu daerah membelanjakan anggaran pendidikannya, sehingga output daripada dana transfer ke daerah tersebut bisa dipantau ?" kata Ma'ruf Amin sambil terus menatap kertas...(dari berbagai sumber yang dirangkum