JARILANGIT.COM - Menurut Koordinator Juru Bicara Dahnil Anzar Simanjuntak, munculnya sederet kartu Jokowi adalah pemborosan uang negara. Padahal, negara sudah cukup tekor dengan gelontoran dana KTP-el yang digadang memiliki teknologi termutakhir untuk kepentingan masyarakat Indonesia.
"Kartu-kartu itu kan pemborosan. Kita sudah punya KTP elektronik, yang biayanya begitu banyak, sampai dikorupsi lagi. Lalu mengapa kita tak memanfaatkannya? Kami akan memanfaatkan, dengan sistem nasional terintegrasi, jadi nanti cukup satu kartu, KTP-el itu saja," kata Dahnil.
Sedangkan Wakil Ketua BPN Mardani Ali Sera menilai, Jokowi lagi-lagi berjanji soal 3 kartu sakti. Ketiga kartu sakti itu adalah Kartu Indonesia Pintar Kuliah, Kartu Sembako Murah, dan Kartu Pra-Pekerja.
Dia menganggap 3 kartu tersebut merupakan tanda kepanikan kubu Jokowi karena target elektabilitasnya tak sesuai target.
"Ketika target elektabilitas tidak tercapai, maka janji baru pun dikeluarkan. Tiga kartu ini kan sejujurnya tidak menyelesaikan masalah. Bukan kartu pencari kerja yang diperlukan. tetapi lapangan pekerjaan. dan lapangan pekerjaan itu tercipta ketika industrialisasi berjalan dengan baik. sekarang kita negatif," jelas Mardani.
Senada dengan Mardani, Anggota BPN yang juga Direktur Pencapresan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suhud Aliyudin
"Lawan berat Jokowi adalah janji-janji kampanyenya sendiri. Jadi, yang mengalahkan Pak Jokowi adalah dirinya sendiri"
Seharusnya Jokowi tak perlu banyak janji. Namun cukup menunaikan janji-janji yang masih menumpuk dan belum mampu direalisasikan di sisa jabatan ini.
"Terutama janji terkait kesejahteraan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja," tandasnya. (edt)