JARILANGIT.COM - Ratusan warga negara Indonesia (WNI) di Hong Kong gagal menyalurkan hak suaranya lantaran tempat pemungutan suara sudah ditutup pada pukul 19.00 waktu setempat.
Tepat pukul 19.00, tempat pemungutan suara pun langsung ditutup. Padahal masih ada ratusan WNI yang antre di luar TPS.
Ratusan WNI lantas berdebat dengan petugas. Akhirnya mereka menorobos masuk ke dalam TPS.
Meski sudah masuk, mereka tetap tak dilayani untuk mencoblos. Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) setempat menyatakan pemungutan suara hanya sampai pukul 19.00.
“Kita melayani orang yang sudah masuk,” ucap Panitia Pemilihan Luar Negeri di depan puluhan WNI yang melakukan protes.
“Sekarang kami sudah masuk, kenapa tidak dilayani pak?,” kata salah satu WNI.
Petugas TPS berkilah, pintu sudah ditutup sejak tadi, sehingga mereka tidak bisa lagi melayani WNI yang hendak menyalurkan hak suaranya.
Puluhan WNI yang sudah berada di dalam ruangan tetap ngotot untuk memberikan hak suaranya, namun tetap ditolak. Akhirnya, mereka pun terpaksa pulang dengan tangan kosong.
Di TPS lain, seorang TKI Hong Kong mengamuk lantaran tak bisa menyalurkan hak suaranya. Ia protes karena TPS sudah tutup. Padahal, dia dan puluhan TKI Hong Kong lainnya sudah rela antre berjam-jam dalam kondisi hujan.
“Yang antre banyak, ribuan, kehujanan. Itu kursi (di dalam) banyak yang kosong, kenapa tidak disuruh masuk. Kasihan mereka yang kehujanan. TPS juga banyak yang kosong,” teriak TKI Hong Kong di depan petugas.
Sementara itu, salah satu TKI Hong Kong bernama Endang Siswati mengaku tak bisa menyalurkan hak suaranya karena tidak mendapat undangan dari KBRI.
“Tadinya mau ikut mencoblos, tapi gak dapat undangan. Akhirnya gak jadi pergi. Percuma aja pergi kalau gak dilayani,” ucap TKI asal Kendal jawa Tengah itu kepada pojoksatu.id, Minggu (14/4).
Pemungutan suara di Hong Kong dilakukan di Queen Elizabeth Stadium (Wan Chai) dan District Kai Fong Association Hall (Tsim Sha Tsui).
Antusiasme pekerja migran Indonesia terlihat dari antrean yang mengular di lokasi pemungutan suara.
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menanggapai kacaunya pelaksanaan Pemilu di luar negeri.
Hidayat mengaku heran dengan antrean yang begitu panjang di beberapa negara. Padahal, KPU sudah menyatakan Pemilu di luar negeri aman.
“Kok bisa ya? Bukankah sebelumnya KPU sudah nyatakan persiapan pemilu di LN, aman? Ini belum pd fase penghitungan suara, tgl 17. Demi legitimasi Pemilu dan hasilnya, KPU harus pastikan tak terjadi kecurangan dan masalah,” kata Hidayat Nur Wahid.
Politisi PKS yang akrab disapa HNW itu mengaku mendapat laporan bahwa pelaksanaan Pemilu 2019 di beberapa negara tidak beres.
Meski begitu, HNW juga mengapresiasi dan menyampaikan selamat atas pelaksanaan di Singapura dan Arab Saudi yang berjalan dengan jujur dan adil.
“Selamat unt penyelenggaraan Pemilu di Singapura, yg berjalan luberjurdil, spt di SaudiArabia jg,” cuit @hnurwahid, Senin (15/4).
“Tapi banyak laporan soal tak beresnya pelaksanaan pemilu di Sydney, Malaysia, Hongkong, Belanda dll. Demi legitimasi Pemilu&hasilnya, masalah2 itu harus diusut tuntas, dg sangsi yg tegas,” tandas HNW.
Berikut video TKI Hong Kong protes petugas TPS lantaran tak bisa menyalurkan hak suaranya:(one)
Berikut video TKI Hong Kong protes petugas TPS lantaran tak bisa menyalurkan hak suaranya:
Kualalumpur kacau panitianya orang2 rusdi kirana, semua pemilih dibiarkan ngantri diluar, sementara didalam kosong, sengaja ngulur waktu sampe tutup, masih banyak yg ga bisa milih, curang abiiis dan bawaslu mingkem 😶 pic.twitter.com/VIGPLNTFJg
— Emaknya si Nadia (@dektampu) 15 April 2019