JARILANGIT.COM - Direktur kantor hukum dan HAM Lokataru, Haris Azhar bakal meminta penjelasan eks Kapolres Pasirwangi, AKP Sulman Aziz usai mencabut pernyataannya pernah diarahkan Kapolres Garut untuk menggalang dukungan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Sebelumnya Haris membantu Sulman menceritakan kejanggalan yang dialaminya kepada wartawan. Sulman mengaku diperintah Kapolres Garut menggalang dukungan untuk paslon nomor urut 01, Minggu (31/3). Namun, dia mencabut pernyataannya itu usai diperiksa di Polda Jawa Barat hari ini Senin (1/4).
"Saya sendiri akan klarifikasi ke Pak Sulman apa yang sebenarnya terjadi. Jadi saya pengen cari tahu. Ada apa," kata Haris, Senin (1/4).
Eks Koordinator KontraS ini enggan menduga-duga apakah Sulman ditekan oleh petinggi Polri atau Polda Jabar hingga mencabut pernyataannya. Dia tidak bicara sedemikian jauh karena memang belum bicara banyak dengan Sulman usai menghadap petinggi Polda Jabar. Haris sendiri tidak mendampingi Sulman kala itu.
Haris mengaku hanya berkomunikasi sebentar lewat sambungan telepon. Sulman, lanjutnya, hanya mengatakan ditemui sejumlah petinggi Polri, khususnya Polda Jabar. Haris tidak menjabarkan secara rinci siapa saja pejabat Polri yang bertemu dengan Sulman.
"Dia bilang ditemui banyak orang pejabat Polri, Polda (Jabar) terutama. Meminta dia mencabut keterangan," kata Haris.
Haris mengaku meminta Sulman untuk menjelaskan pula di hadapan media usai mencabut pernyataan. Haris menegaskan selama ini hanya membantu Sulman mengutarakan kejanggalan yang dialami.
Haris juga siap membantu Sulman jika ingin lanjut ke ranah hukum. Namun, usai Sulman mencabut pernyataannya, Haris enggan bicara banyak apa yang akan dilakukan selanjutnya.
"Akan bantu juga langkah selanjutnya dan lain-lain. Tapi kalau saksinya sendiri mundur ya bagaimana. Itu bukan kewenangan saya," kata Haris.
Sebelumnya, Sulman membeberkan sejumlah kejanggalan yang dialami selama menjabat sebagai Kapolsek Pasirwangi, Garut. Dia mengatakan Kapolres Garut meminta dirinya dan kapolsek lain di Garut untuk menggalang dukungan dari masyarakat agar memilih Jokowi-Ma'ruf.
Ada sejumlah kejanggalan lain yang diungkapkan. Misalnya dia dituduh mendukung acara deklarasi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pasirwangi pada 15 Februari lalu. Sulman lantas dimutasi menjadi Kanit Seksi Pelanggaran Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat per 8 Maret.
Sulman mengatakan itu semua bersama Haris Azhar di kantor Lokataru, Jakarta, Minggu (31/3).
Hari ini, Sulman menghadap petinggi Polda Jabar. Setelah itu dia menggelar konferensi pers. Sulman mencabut pernyataannya ihwal perintah penggalangan dukungan untuk Paslon 01 di wilayahnya.
"Sebetulnya itu saya sampaikan karena saya waktu itu emosi, saya telah dipindah tugas kan dari jabatan saya yang lama sebagai kapolsek," ujar Sulman di Mapolda Jawa Barat. (bmw/osc)