Pelabuhan Kuala Tanjung Resmi Jadi Bagian Jalur Sutra China
Pelabuhan Kuala Tanjung Resmi Jadi Bagian Jalur Sutra China

Pelabuhan Kuala Tanjung Resmi Jadi Bagian Jalur Sutra China

Sumatera Utara menjadi satu dari empat koridor yang ditawarkan Indonesia untuk masuk dalam skema OBOR di samping Sulawesi Utara, Kalimantan Utara, dan Bali



JARILANGIT.COM - Pelabuhan Kuala Tanjung menjadi bagian dari proyek jalur sutra China. Pelabuhan berlokasi di Sumatera Utara itu masuk tahap pertama dari proyek skala besar one belt one road (OBOR).

Kesepakatan tersebut diteken oleh Deputi Infrastruktur Kemenko Kemaritiman, Ridwan Djamaluddin dan Wakil Menteri Bappenas China, Ning Jizhe di sela-sela Belt and Road Forum di Beijing, China. Menko Kemaritiman, Luhut Pandjaitan ikut menyaksikan penandatanganan kerja sama tersebut.

“Kita manfaatkan network China untuk meningkatkan performa Kuala Tanjung ini. Mereka bersedia memanfaatkan network mereka untuk menggunakan jasa pelabuhan Kuala Tanjung,” kata Luhut melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (25/4/2019).

Sumatera Utara menjadi satu dari empat koridor yang ditawarkan Indonesia untuk masuk dalam skema OBOR di samping Sulawesi Utara, Kalimantan Utara, dan Bali. Selain Kuala Tanjung, dua proyek yang akan ikut jalur sutra China dalam waktu dekat yaitu Kawasan Industri Sei Mangke dan Bandara Kualanamu.

Menko Luhut berharap, ekonomi Sumut bisa cepat tumbuh dengan berbagai proyek infrastruktur yang akan dibangun. Presiden Jokowi, kata dia, juga sudah memerintahkan agar tol dari Siantar ke Danau Toba bisa rampung pada 2021.

Dia menjelaskan, empat koridor ini dipilih karena angka kemiskinan di empat provinsi dengan populasi 30 juta ini ada di kisaran 7-9 persen, kecuali Bali. Oleh karena itu, proyek yang dibangun di empat koridor ini harus membuka lapangan kerja yang banyak.

“Tolok ukur keberhasilannya adalah ketika ia dapat mengurangi tingkat kemiskinan dengan membuka peluang kerja lokal,” kata Menko Luhut.

Mantan Dubes RI untuk Singapura itu menilai, kerja sama investasi dengan negara lain mustahil untuk dihindari di era globalisasi. Dia pun menjamin bahwa Indonesia adalah negara yang terbuka.

"Tidak ada wilayah yang dapat bertahan dengan menutup perbatasannya dari perdagangan. Indonesia percaya pada keterbukaan, pragmatisme, dan inovasi,” ujarnya. (Rahmat Fiansyah/in)

Keterangan Foto :

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Pandjaitan (kedua dari kiri) berjabat tangan dengan Wakil Menteri Bappenas China, Ning Jizhe (kedua dari kanan) di sela-sela Belt and Road Forum 2019 di Beijing, China, Kamis (25/4/2019). Kedua negara sepakat menjadikan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai jaringan jalur sutra China.

 
Pilih sistem komentar sesuai akun anda ▼
Blogger

No comments

» Komentar anda sangat berguna untuk peningkatan mutu artikel
» Terima kasih bagi yang sudah menulis komentar.