Pemilu 2019 Rusak, Salah Input kok Untungkan Jokowi
Pemilu 2019 Rusak, Salah Input kok Untungkan Jokowi

Pemilu 2019 Rusak, Salah Input kok Untungkan Jokowi

Kesalahan yang konsisten hanya menambah suara Jokowi menjadi pertanda memang ada yang tidak beres dengan pemilu kita kali ini



JARILANGIT.COM - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menilai ada yang tidak beres dari penyelenggara pemilu yang kerap salah input data formulir C1 ke Situng KPU.

Jurubicara BPN Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean mengatakan, dan kesalahan itu terkesan menguntungkan pasangn calon 01.

"Kesalahan yang konsisten hanya menambah suara Jokowi menjadi pertanda memang ada yang tidak beres dengan pemilu kita kali ini," kata Ferdinan lewat akun twitternya, Sabtu (27/4).

Seharusnya, sambung dia, salah input tidak akan terjadi lantaran prosedur melarang enter sebelum dilakukan pengecekan ulang antara C1 dengan data yang diinput.

"Kita tentu akan menerima siapapun pemenang Pilpres hasil dari pemilu yang jurdil," ujar Ferdinand.

Begitu sebaliknya, lanjut politisi Demokrat ini, BPN dan masyarakat juga akan menolak siapapun pemenang Pilpres dari proses kecurangan yang terbukti terstuktur, sistematis dan masif.

Pemilu 2019 Rusak

Politisi PAN M. Yasin Kara mengaku ikut prihatin dengan tragedi kemanusiaan yang terjadi pada Pemilu kali ini. Menurutnya, harus ada perubahan yang substansial agar kedepan tidak terjadi lagi hal serupa.

"Pemilu 2019 ini rusak, masak sampai 230 orang meninggal. Kalau kita harus berubah mbok ya dikaji dulu secara objektif aturan-aturannya. Bahwa jangan sampai bangsa ini tertinggal dari waktu ke waktu," kata Yasin disela-sela diskusi bertajuk "Setelah Pemilu Serentak" di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (27/4).

Di tempat yang sama, mantan Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiansyah menyarankan agar KPU kedepan menugaskan KPPS hanya memfoto form C-1 Plano kemudian dikirim ke server KPU pusat. Sehingga, hal teknis tersebut dapat diminimalisir kerja-kerja yang lebih efisien.

"Desain rekap kedepan harus betul-betul efisien. Saya usulkan ada mekanisme sangat mudah untuk proses rekap. Jadi, setelah penghitungan suara maka petugas KPPS itu memfoto C-1 plano dan langsung mengirim masuk datanya ke server KPU sehingga tidak diperlukan lagi ada rekap di PPK, kabupaten/kota, provinsi, itu akan memotong waktu dan efisien," beber Ferry.

Pembicara lain dalam dikusi itu, Djohermansyah Djohan (Kepala Biro Humas KPU 1999) dan Andy Budiman (Calon Anggota Legislatif PSI) (Ruslan Tambak)

 
Pilih sistem komentar sesuai akun anda ▼
Blogger

No comments

» Komentar anda sangat berguna untuk peningkatan mutu artikel
» Terima kasih bagi yang sudah menulis komentar.