Kota Solo, Jawa Tengah disebut sebagai pusat perdagangan daging anjing di Pulau Jawa. Lebih dari 13 ribu ekor anjing dibantai setiap bulan di kota ini untuk memenuhi kebutuhan bisnis kuliner dari daging anjing.
Perdagangan daging anjing di Solo:
- Dog Meat Free Indonesia (DMFI) mencatat 13.700 ekor anjing dibunuh dengan keji setiap bulan di Solo, Jawa Tengah
- Masakan dari daging anjing dijual secara massif dan terang-terangan di Solo
- Aktivis menagih janji pemerintah Indonesia untuk melarang perdagangan daging anjing dan kucing
Hal ini terungkap dari hasil investigasi oleh para aktivis yang menuntut penghentian perdagangan, pembantaian dan konsumsi daging anjing yang tergabung dalam koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) di kota Surakarta, Jawa Tengah atau yang lebih dikenal dengan kota "Solo".
Sebuah rekaman video yang berhasil didapatkan koalisi ini menunjukan gambar sebuah kendaraan terbuka berjeruji penuh dengan anjing yang dijejalkan dalam kondisi rebah karena tubuh mereka dibungkus dalam karung dan mulut mereka diikat erat.
Lalu di sebuah rumah jagal, anjing-anjing yang terikat tak berdaya didalam karung itu pukuli dengan sebatang besi.
Dalam keadaan masih hidup, anjing-anjing itu kemudian digantung agar kehabisan darah, sebelum akhirnya disembelih masih dalam posisi tergantung. Semua itu berlangsung didepan anjing-anjing lain yang terkurung dan terikat di rumah jagal tersebut.
Aktivis DGMI yang juga Program Manajer dari LSM Animal Friend Jogja (AFJ), Angelina Pane mengatakan investigasi yang dilakukan pada Januari 2019 lalu tersebut mengungkapkan terjadi perdagangan daging anjing yang masif dan terang-terangan di kota Solo.
"Sekarang Solo raya sudah menjadi pusat perdagangan anjing di pulau Jawa. Ada sekitar 13.700 lebih anjing yang dibantai setiap bulan. Angka ini kami dapat dari 82 warung yang menjual makanan dari daging anjing di seluruh wilayah kota Solo," katanya.
Angeline Pane menambahkan kuliner dari daging anjing itu dijajakan dengan menggunakan nama seperti sate guguk, tongseng jamu, kuliner ekstrim dan lain-lain. Bahkan perdagangan daging anjing ini sudah merambah pasar online.
Dan Jawa Barat disebut sebagai pemasok utama anjing-anjing yang dibantai di kota Solo dan pulau Jawa pada umumnya.
"Anjing-anjing itu didatangkan dari Jawa Barat. Begitu juga anjing-anjing yang diperdagangkan di Yogyak juga didatangkan dari Jawa Barat." ungkapnya.
"Kami juga banyak mendapat laporan dari masyarakat yang jadi korban dari praktek ini. karena kalau pasokan anjing dari Jawa Barat tidak memadai, maka mereka akan mencuri anjing peliharaan warga dari wilayah pemukiman," tambahnya.
Indonesia ditagih tepati janji
DGMI menilai temuan ini sangat memprihatikan karena pembantaian ribuan anjing setiap bulan ini terus berlangsung padahal pertengahan tahun 2018 lalu - dalam sebuah pertemuan nasional - Kementerian Pertanian Republik Indonesia, melalui Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner pusat dan daerah telah sepakat untuk menerbitkan larangan perdagangan daging anjing dan kucing di Indonesia.
Dan juga melarang menerbitkan sertifikasi kesehatan untuk daging anjing dan kucing untuk konsumsi manusia.
"Anjing-anjing ini sudah dinyatakan bukan hewan ternak untuk konsumsi. Jadi kami tidak melihat apa yang membuat berat bagi pemerintah daerah/kota untuk melakukan pelarangan. Karena tidak ada nilai positifnya sama sekali dari praktek ini kecuali hanya untuk keuntungan laba bagi segelintir orang pelaku bisnis ini, sedangkan banyak aturan hukum yang dilanggar disitu," kata Angeline Pane.
Ancaman rabies
Angeline Pane mengatakan mengingat masifnya perdagangan dan konsumsi daging anjing di Kota Solo, khususnya pulau Jawa maka kesadaran pemerintah daerah untuk segera melarang usaha yang menjual daging anjing sangat penting.
Tidak hanya bisnis illegal ini melakukan kekejaman terhadap hewan anjing, tapi juga berisiko bagi kesehatan dan keselamatan masyarakat banyak.
"Jika perdagangan daging anjing tidak dihentikan, transportasi massal anjing dari daerah yang belum bebas rabies akan masuk kembali ke daerah yang sudah bebas rabies, seperti Jawa tengah, DIY dan Jakarta, maka daerah itu terancam akan berjangkit lagi rabies." kata Angeline Pane lagi.
Temuan DGMI menunjukan kecenderungan daerah-daerah dengan permintaan daging anjing terbesar adalah kawasan yang memiliki prevalensi rabies tertinggi.
Salah satu pemerintah daerah yang akhirnya merespon positif desakan aktivis DGMI adalah Bupati Karanganyar, Jawa Tengah, Drs.Juliyatmono yang berjanji dalam waktu dekat akan menutup 21 warung makan daging anjing diwilayahnya.
"Dalam rangka mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh daging anjing maka kami akan segera menindaklanjuti dengan menutup semua warung guguk atau warung daging anjing di Karang anyar. " kata Bupati Karanganyar, Juliyatmono dalam video yang diunggah di akun medsos DGMI.
Diperkirakan sekitar 30 juta anjing dibunuh untuk dikonsumsi dagingnya oleh manusia setiap tahunnya di seluruh Asia. Dimana lebih dari 1 juta ekor diantaranya mati dibunuh di Indonesia setiap tahunnya.
Kampanye penghentian praktek perdagangan, pembantaian, dan konsumsi daging anjing di seluruh Indonesia oleh koalisi DGMI telah dimulai sejak 2017 lalu.
Ditandai dengan diluncurkannya petisi global pasca terungkapnya praktek kekejaman perlakuan terhadap anjing yang dijajakan di pasar Tomohon, Sulawesi Utara dari hasil investigasi aktivis DGMI.
Hingga kini, petisi tersebut sudah ditandatangani oleh lebih dari satu juta orang di seluruh dunia dan lebih dari 90 selebriti global, termasuk Simon Cowell, Cameron Diaz, Ellen DeGeneres dan Pierce Brosnan, ikut menyerukan tindakan segera atas praktek perdagangan dan konsumsi daging anjing di Indonesia. (ABC AU)