JARILANGIT.COM - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief buka suara terkait pidato politik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Jumat (1/3/2019) malam.
Dalam pidato politiknya, AHY yang menjabat sebagai Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat banyak membahas rekomendasi partainya di Pilpres 2019.
Namun, AHY tak sekalipun menyebut nama Prabowo Subianto dalam pidato politik tersebut. Padahal Partai Demokrat merupakan partai pengusung pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Pidato politik AHY itu rupanya memunculkan berbagai spekulasi.
Sampai-sampai ada yang menganggap Partai Demokrat memilih bermain netral atau main dua kaki.
Terkait hal itu, Andi Arief langsung membantahnya.
Andi Arief menyebut terlalu banyak pihak yang berspekulasi atas pidato AHY. Padahal sikap Partai Demokrat sudah sangat jelas, tak perlu dipertanyakan lagi.
"Terlalu banyak yang berspekulasi soal pidato AHY semalam. Padahal AHY mewakili Partai Demokrat dan rakyat jelas menginginkan Presiden yang bisa membuat rakyat lebih baik dengan demokrasi dan pertumbuhan ekonomi 6 persen. AHY dan Demokrat menjadi juru bicara rakyat," tulis Andi Arief melalui akun Twitternya.
Terlalu banyak yang berspekulasi soal pidato AHY semalam. Padahal AHY mewakili Partai Demokrat dan rakyat jelas menginginkan Presiden yang bisa membuat rakyat lebih baik dengan demokrasi dan pertumbuhan ekonomi 6 persen. AHY dan Demokrat menjadi juru bicara rakyat.
— andi arief (@AndiArief__) March 2, 2019
"Semua mimpi tentang Indonesia dari mulai sok revolusi 4.0 sampai imajinasi kelas gatot kaca membangun jembatan langit mana mungkin bisa diraih dengan pertumbuhan ekonomi lima koma," lanjut Andi Arief.
Semua mimpi tentang Indonesia dari mulai sok revolusi 4.0 sampai imajinasi kelas gatot kaca membangun jembatan langit mana mungkin bisa diraih dengan pertumbuhan ekonomi lima koma.
— andi arief (@AndiArief__) March 2, 2019
Andi Arief juga menegaskan bahwa partainya paling serius dan setia dalam koalisi.
"Soal efek ekor jas yang tidak didapat oleh partai Demokrat, itu sudah konsekuensi. Tidak berarti Partai Demokrat kehilangan cara dalam situasi yang sengit ini. Partai kami serius dalam koalisi. Terhadap rakyat dan sekutu politik kamilah yang paling setia selama ini".
Soal efek ekor jas yang tidak didapat oleh partai Demokrat, itu sudah konsekuensi. Tidak berarti Partai Demokrat kehilangan cara dalam situasi yang sengit ini. Partai kami serius dalam koalisi. Terhadap rakyat dan sekutu politik kamilah yang paling setia selama ini.
— andi arief (@AndiArief__) March 2, 2019
Tidak hanya itu. Andi Arief bahkan mengungkap jika Partai Demokrat sudah mendeteksi siapa pemenang Pilpres 2019.
Menurut Andi Arief, bagi Partai Demokrat perjuangan nomor satu bagaimana meraih target 15 persen suara dalam pemilihan legislatif (Pileg 2019).
"Partai Demokrat sudah mendeteksi siapa yang akan menang Pilpres yang merupakan nomor dua dalam perjuangan kami. Perjuangan nomor satu adalah mencapai target 15 persen suara pileg. Demokrat first. Dan, kami memasuki fase itu," tulis @AndiArief__.
Partai Demokrat sudah mendeteksi siapa yang akan menang Pilpres yang merupakan nomor dua dalam perjuangan kami. Perjuangan nomor satu adalah mencapai target 15 persen suara pileg. Demokrat first. Dan, kami memasuki fase itu.
— andi arief (@AndiArief__) March 2, 2019