JARILANGIT.COM - Ditengah sengkarut penghitungan suara Pilpres 2019, kabar mengejutkan tersiar. Orang - orang dilingkaran Capres 01, Jokowi - Amin berusaha keras temui Prabowo, demikian laporan wartawan RADAR NONSTOP
Bahkan, dikabarkan ada yang sampai bawa 7 koper yang diduga berisikan uang. Hal ini terungkap dalam konferensi yang digelar Sekretaris Nasional Prabowo-Sandi (Seknas PADI) dan MPPAB (Masyrarakat Peduli Pemilu Adil dan Berintegritas) di Jakarta, Senin (22/4/2019).
"Saya berada di Ring 1 Prabowo-Sandi. Jadi, saya tahu persis apa yang saat ini terjadi, dan saya pastikan Prabowo tidak akan mengecewakan pendukungnya, karena kami, para ulama dam Habaib yang berada di Ring 1-nya, selalu memberi masukan kepada Beliau," kata Dewan Pembina Pimpinan Pusat Front Pembela Islam (FPI), Habib Muhsin Ahmad Alattas, dalam konferensi pers tersebut.
Ia menyebut kalau bukan hanya Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan yang ingin bertemu Prabowo, namun juga dua orang taipan yang merupakan bagian dari 9 Naga, yakni Bos Agung Sedayu Grup Sugianto Kusuma alias Aguan, dan Bos Lippo Group James Riyadi.
9 Naga adalah sembilan konglomerat keturunan Cina yang kabarnya sejak Pilkada DKI Jakarta 2012 menjadi pendukung Jokowi.
"Aguan minta bertemu Prabowo di Singapura, ditolak oleh Prabowo. James Riyadi juga minta bertemu, ditolak," katanya.
Tak hanya itu, Habib Muhsin juga memberitahu kalau ada seorang pria muda Tionghoa yang ingin menemui Prabowo dengan membawa tujuh kopor yang diduga berisi uang, namun juga ditolak Prabowo.
'Jadi, tak usah khawatiir; Prabowo tidak akan mengecewakan pendukungnya dengan menemui utusan Jokowi, karena Prabowo tidak akan melakukan itu," tegasnya.
Redaksi masih mencoba mencari konfirmasi dari para taipan yang disebut itu.
Habib mengingatkan bahwa saat ini pendukung 02 sebenarnya tengah berhadapan dengan kaum yang tak percaya Tuhan dan tak mengenal dosa, serta pro PKI.
"Itu sebabnya mereka menghalalkan berbagai cara untuk memenangkan Pilpres," katanya.
Habib menegaskan, jika segala antisipasi dan perlawanan yang dilakukan untuk mengatasi kecurangan, gagal, maka ia.mengimbau rakyat agar mengepung KPUD di seluruh Tanah Air, dan setelah itu memgepung KPU Pusat, karena KPUD maupun KPU Pusat diduga kuat terlibat dalam pencurangan Pilpres 2019. (Kfi/edt)