JARILANGIT.COM - Pernyataan capres Prabowo Subianto beberapa waktu lalu tentang kebohongan quick count yang dilakukan lembaga survei terbukti. Pasalnya, paslon 02 justru unggul versi real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk provinsi Bengkulu meleset dari quick count lembaga survei.
Di provinsi tersebut, tercatat seluruh suara TPS yakni 6.165 TPS Bengkulu telah selesai input. Berdasarkan data yang masuk, Prabowo-Sandi berhasil mengalahkan paslon 01, Jokowi-Ma’ruf.
Prabowo-Sandi berhasil mendapatkan 50,12 persen, dengan total perolehan suara sebesar 585.480. Sementara Jokowi-Ma’ruf memperoleh 49,88 persen atau 582.587 suara masyarakat.
Data ini diambil pada Jumat (26/4) dengan menunjukkan hasil 100 persen pada pukul 14.00 WIB.
Perolehan ini sangat berbeda dengan angka yang dirilis sejumlah lembaga survei. Salah satunya adalah lembaga survei Poltracking.
Dalam hitung cepat Poltracking mencatatkan keunggulan pasangan Jokowi-Maruf 58,78 persen dibandingkan Prabowo-Sandi yang hanya 41,22 persen. Lembaga Survei ini mengaku mengumpulkan sampel sebanyak 99,30 persen. Selisih keduanya pun cukup jauh yakni sekitar 17,56 persen.
Lembaga survei Indikator juga merilis hal serupa. Dalam rilisnya, Indikator memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf di Bengkulu dengan perolehan suara 52,61 persen. Sementara Prabowo-Sandi mendapatkan 47,39 persen.
Selisih perolehan suara kedua paslon menurut survei Indikator sebesar 5,22 persen. Perolehan quick count Indikator tersebut berdasarkan jumlah 23 sampel TPS yng masuk dengan Margin of Eror sebesar 7,32 persen.
Hasilnya, apa yang dikatakan Prabowo Subianto tentang lembaga survei bisa dibenarkan. Sebab, semua lembaga survei menyatakan bahwa pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf menang atas pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.(Muhajir)