JARILANGIT.COM - Partai Demokrat santer diisukan akan gabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK), lantaran komunikasi antara Jokowi dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) cukup baik.
Menanggapi hal itu, Analis Komunikasi Politik Universitas Telkom Dedi Kurnia Syah, mengatakan, jauh sebelum Pemilu partai besutan SBY tersebut memang menampakkan gelagat memainkan politik dua kaki.
"Demokrat sendiri jauh sebelum Pemilu memang menampakkan gelagat memainkan politik dua kaki, ini terlihat di beberapa daerah kader Demokrat mendukung petahana. Sehingga sangat mungkin jika kemudian mereka akan menggeser dukungan ke petahana," ujar Dedi kepada TeropongSenayan. Minggu (28/4/2019).
Hanya saja, Dedi kembali menerangkan, ketika Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma"ruf Amin berhasil menarik dukungan Demokrat atau bahkan PAN sekaligus, maka politik Indonesia sepanjang 5 tahun ke depan tidak akan sehat.
"Politik di Indonesia sepanjang 5 tahun ke depan tidak akan berjalan sehat. Karena dominannya pemerintah di parlemen sama artinya dengan matinya kontrol oposisi," terang Dedi.
Pasalnya, dengan adanya konsep politik presidensil, Doktor Diplomasi Politik dan Kajian Media ini menegaskan, semestinya parlemen harus memiliki kontrol oposisi yang kuat.
"Kalau kemudian pemerintah peroleh dukungan sangat dominan, maka oposisi sangat lemah, dengan demikian pemerintahan tidak akan mendapat pengawasan yang kuat dari oposisi. Itulah mengapa seharusnya porsi oposisi setidaknya seimbang," tegasnya.(Fitriani)