Selama 4.5 Tahun, Jokowi gagal menerapkan tatakelola pemerintahan yang baik
Selama 4.5 Tahun, Jokowi gagal menerapkan tatakelola pemerintahan yang baik

Selama 4.5 Tahun, Jokowi gagal menerapkan tatakelola pemerintahan yang baik

Jokowi tidak mampu tampil apik dengan mengemukakan apa yang telah ia lakukan selama 4,5 tahun berkuasa



JARILANGIT.COM - Analis Komunikasi Politik Universitas Telkom, Dedi Kurnia Syah menilai, selama 4,5 tahun menjabat Presiden RI, Jokowi terbukti tidak menguasai pemerintahan. Mantan Wali Kota Solo itu disebut gagal menerapkan tatakelola pemerintahan yang baik.

Hal ini disampaikan Dedi merujuk pada jalannya debat Capres putaran ke IV, pada Sabtu (30/3/2019) akhir pekan lalu.

Menurut Dedi, sangat disayangkan, Jokowi tidak mampu tampil apik dengan mengemukakan apa yang telah ia lakukan selama 4,5 tahun berkuasa.

"Pada tema pemerintahan, bahkan petahana yang telah memerintah selama 4,5 tahun jelas terlihat tidak menguasai pemerintahan dengan tatakelola yang baik. Tentu sangat disayangkan Jokowi tidak mengemukakan apa yang telah ia lakukan selama ini dalam hal reformasi birokrasi," ujar Dedi, kepada TeropongSenayan, Selasa (2/4/2019).

Dalam pandangan Dedi, hal itu bisa saja karena memang sepanjang masa kepemimpinan Jokowi memang tidak melakukan reformasi.

"Ide membangun birokrasi berbasis digital terkesan nonsense, karena tidak disertai penjelasan bagaimana mewujudkannya. Padahal, layanan berbasis digital ini telah dimulai sejak pemerintahan SBY. Petahana seharusnya memiliki banyak dukungan data tentang tema pemerintahan," ujar Dedi.

Sementara penampilan Prabowo, Direktur Pusat Studi Demokrasi dan Partai Politik (PSDPP) melanjutkan, Ketum Gerindra itu juga tidak menawarkan gagasan pembanding yang lebih baik.

"Bahkan, Prabowo juga tidak memiliki taktik membenahi birokrasi Indonesia. Karena yang ia kritik masih jauh dari ideal. Jadi, debat keempat mempertemukan Jokowi-Prabowo jauh dari kesan ideal, kedua Capres sejak awal debat memulai dengan argumentasi datar dan umum. Apa yang diharapkan publik terkait gagasan berbasis kebijakan minim sekali mengemuka," pungkas Dedi. (Alf)

 
Pilih sistem komentar sesuai akun anda ▼
Blogger

No comments

» Komentar anda sangat berguna untuk peningkatan mutu artikel
» Terima kasih bagi yang sudah menulis komentar.