JARILANGIT.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek menilai, para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia saat melaksanakan tugasnya menyelenggarakan Pemilu 2019, mayoritas meninggal karena memang memiliki risiko penyakit.
Menurut Nila, audit medis yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terhadap petugas-petugas KPPS yang mendapat layanan medis, menunjukkan juga bahwa kebanyakan dari mereka memiliki risiko penyakit sebelum menjadi petugas KPPS.
"Memang setelah ditanyakan, ternyata mereka memiliki penyakit sebelumnya. Jadi ada yang tahu bahwa mereka mempunyai penyakit sebelumnya," ujar Nila di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Mei 2019.
Adapun, risiko penyakit yang bisa membuat para petugas KPPS wafat, utamanya hipertensi dan diabetes. Nila menyampaikan, hipertensi yang diderita hampir 40 persen masyarakat bahkan bisa berujung stroke hingga serangan jantung saat penderitanya tidak melakukan penanganan dengan tepat atas kondisinya.
"Kami mempunyai informasi kesehatan dasar, ternyata orang Indonesia itu 34 persen, atau hampir 40 persen itu hidup dengan hipertensi," ujar Nila.
Nila juga mengungkapkan, faktor kelelahan, pola hidup yang terganggu, serta stres yang dialami petugas KPPS pada akhirnya membuat risiko penyakit itu semakin mencuat. Para petugas KPPS yang punya risiko penyakit akhirnya gugur ketika risiko itu mencuat, ditambah terbebaninya tubuh mereka saat menjadi penyelenggara Pemilu.
"Jadi memang (petugas-petugas KPPs yang wafat) sudah memiliki faktor risiko. Tapi betul, pasti ditambah juga dengan dilakukannya pekerjaan yang lebih berat." (mus)