JARILANGIT.COM - Pengamat Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio kwahtir jika koalisi Jokowi-Maruf Amin menguasai 80 persen di Parlemen. Maka Orde Baru jilid II akan terulang kembali.
Kekwahtiran ini bisa terlihat dengan isu bahwa PAN dan Demokrat akan merapat ke koalisi Tim Kampanye Nasional (TKN) dengan bertambahnya dua partai ini maka otomatis DPR akan dikuasai koalisi Jokowi-Maruf Amin.
"Ini kan dari UU MD3 nya kan memang hampir pasti TKN akan menguasai DPR. Makanya menurut saya agar orde baru jilid II tidak terjadi, supaya lagu tidak setuju tidak sering terjadi, supaya drama-drama walk out tidak sering terjadi maka sebaiknya kita doakan supaya anggota DPD dalam memilih ketua MPR itu bisa memilih ketua yang dari oposisi," kata Hendri saat dihubungi TeropongSenayan, Jumat (7/6/2019).
Karena, lanjut ia, peyeimbang itu penting, dengan MPR yang oposisi, maka keseimbangan pemerintahan yang demokratis ini bisa terjadi.
"Memang sulit untuk di wujudkan tapi harusnya bisalah karena kalau kita kembali lagi ke Orde Baru jilid II dengan semuanya menyanyikan lagu setuju itu sebuah kemunduran untuk pembagunan negeri ini," ucapnya.
Hendri juga menakuti ketika TKN akan menguasai Parlemen maka semua kebijakan pemerintah akan disetujui oleh DPR.
"Pada saat ada kebijakan pemerintah bertentangan dengan kepentingan rakyat dengan kemakmuran rakyat, kesehatan rakyat maka harus ada keritikan-keritikan tajam kepada pemerintah, sehingga apa yang dilakukan pemerintah atau kebijikan pemerintah memang benar-benar sesuai dengan kemaslahatan rakyat dan umat.
Ya semoga saja tidak terjadi orde baru jilid II dan nyayian lagu setuju yang bergema di kawasan MPR dan DPR," kata Hendri.
Sebelumnya, Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra, Andre Rosiade menanggapi isu mengenai pindahnya PAN-PD ke Koalisi.
Menurut Andre hal tersebut merupakan suatu kewajaran, sebab koalisi ingin menambah personil di parlemen sekitar 80 persen.
"Bagi kami sih, kami hormati. Pertama wajar pemerintah ingin menambah koalisi. Kita mendengar beberapa waktu lalu pemerintah Pak Jokowi ingin menambah koalisi di parlemen sekitar 80 persen. Wajar dong mereka berharap Demokrat dan PAN gabung ke mereka," ujar Andre kepada wartawan, Kamis (6/6/2019). (Bara/ts)
Rizky Rahmawati Pasaribu, saat itu terkulai tak berdaya di depan kampus tempatnya menimba ilmu. Matanya terbelalak menatap langit dengan kacamata tersangkut di atas pelipis. Kedua tangannya terentang dengan kepala sebelah kiri mengeluarkan darah.
Tubuhnya tergeletak tidak bergerak di tengah puluhan polisi bersenjata di Jalan S Parman, Jakarta Barat.(mdk)