JARILANGIT.COM - Berbagai pihak dari pembeli maupun karyawan sebut alasan supermarket Giant ditutup karena Giant hadapi persoalan harga sewa lahan. Seperti yang diungkapkan oleh Herlina (32) salah seorang pembeli di Giant Wisma Asri, Kota Bekasi yang tinggal di Perumahan Babelan Indah, Kabupaten Bekasi ini.
Herlina mengaku sempat bertanya kepada karyawan setempat penyebab supermarket ini ditutup sampai 28 Juli mendatang."Mereka (karyawan) jawabnya karena harga sewa lahan naik, jadi pihak manajemen tidak melanjutkan kontraknya," kata Herlina pada Ahad (23/6/2019). Ucapan Herlina itu sempat diamini oleh salah seorang karyawan pria di sana.
Sehingga memicu manajemen urung memperpanjang masa bisnisnya. "Katanya naik tiga kali lipat, tapi saya nggak tahu kelanjutannya gedung ini mau diapain karena itu keputusan manajemen," katanya.Sedangkan karyawan lainnya memilih untuk tidak menjawabnya.
Lelaki berkacamata itu menyebut pihak yang berwenang memberikan keterangan adalah manajemen pusat yang berdomisili di Bintaro Jaya, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan."Maaf kami tidak berwenang untuk memberikan komentar karena yang berhak hanya manajemen saja di Bintaro. Kalau kami (saya) hanya pegawai di sini, dan pindahan dari Jababeka (Kabupaten Bekasi)," ujarnya.
Tanggapan Karyawan Giant
Kebanyakan karyawan Giant tak percaya Giant ditutup.
Para karyawan supermarket Giant Ekstra di Wisma Asri, Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, sempat tidak percaya soal adanya rencana penutupan supermarket Giant ini.
Sebab penjualan barang di supermarket Gaint dinilai lebih besar dibanding dua cabang lainnya.
Yakni di wilayah Ujung Menteng, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur dan wilayah Jatimakmur, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi.
"Saya sempat kaget kok bisa tutup, padahal penjualan baik-baik saja dan pembelinya juga ramai," kata salah seorang karyawan Giant Ekstra Wisma Asri pada Ahad (23/6/2019).
Karyawan laki-laki yang mengenakan topi dan pakaian bertuliskan Giant itu bahkan sempat terkejut.
Informasi rencana penutupan supermarket ini dari pihak manajemen diberitahukan pada pekan lalu. Apalagi selama ini, gaji yang dibayarkan oleh manajemen kepada karyawan tidak pernah terlambat.
"Minggu lalu baru dikabarin, bahwa mulai sekarang sampai 28 Juli kita diskon besar-besaran. Setelah itu sampai 20 Agustus kita persiapan tutup dan kami selesai," ujarnya. Dia mengaku, sempat berniat mengikuti tawaran manajemen untuk mengisi lowongan pekerjaan di cabang Giant lainnya.
Namun tawaran itu urung ia penuhi, karena dia menilai potensi diterima di tempat yang baru cukup rendah, apalagi skema penerimaannya diulang dari awal.
"Sekarang yang dari sini (karyawan) saja banyak yang diberhentikan, lalu mereka semua pindah ke cabang lain. Dari semua yang ikut tes, tidak semua lulus pasti hanya beberapa saja karena kuotanya juga terbatas," ungkapnya. Akan tetapi, kata dia, pihak manajemen tetap bertanggung jawab memberikan uang pesangon. Kata dia, uang pesangon yang diberikan senilai gaji pokok dikalikan 24 bulan.
"Selain pesangon, nanti katanya ada bonus juga dari perusahaan," katanya. Dia menambahkan, sang istri sempat syok begitu tahu tempatnya bekerja berada di ujung tanduk.
Dia berencana akan meneruskan bisnis online yang selama ini ditekuni istrinya.
Bila ditanya pengalaman, dia mengklaim sudah memiliki bidang yang cukup banyak dari melayani pembeli di kasir, lorong elektronik dan sebagainya.
Soalnya dia telah bekerja di sana sejak apartemen ini dibangun pada 2009 lalu. Sedangkan karyawan produk elektronik di Giant Wisma Asri tidak mengkhawatirkan rencana penutupan itu.
Sebab di sana dia hanya menawarkan produk dari perusahaan elektronik yang memperkerjakannya.