JARILANGIT.COM - Mantan Presiden Mesir, Muhammad Mursi dikabarkan ditahan di sel dengan kondisi buruk, minim perhatian medis dan jauh dari standar penjara pada umumnya. Keadaan demikian dikhawatirkan dapat memperburuk kondisi kesehatannya dan menyebabkan kematian dini.
Muhammad Mursi merupakan mantan presiden yang terpilih melalui Pemilu 2011. Ia hanya menjabat selama 1 tahun. Mursi digulingkan melalui kudeta militer pada 2013, sejak itu pula partai yang dipimpimnya, Ikhwanul Muslimin resmi dilarang.
Seperti dilaporkan Al-Jazeera, Mursi pingsan setelah 20 menit memberikan keterangan di hadapan majelis hakim. Ia dilarikan ke rumah sakit dan dilaporkan sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Kondisi itu terjadi beberapa saat setelah hakim mengetuk palu untuk menunda persidangan.
Setelah kabar kematian Mursi menyebar, Kementerian Dalam Negeri Mesir mengumumkan peringatan keamanan ditingkatkan semaksimal mungkin. Menurut media lokal, Depdagri menyebar ribuan personil dan memperketat patroli di seluruh penjuru negeri.
Kematian Morsi itu sebelum dilaporkan oleh televisi pemerintah.
“Jenazahnya dipindahkan ke rumah sakit dan prosedur yang perlu dilakukan sedang ditempuh,” lapor televisi pemerintah Nile News.
Morsi dipilih sebagai presiden tahun 2011 ketika masih menjadi pemimpin Ikhwanul Muslimin tetapi ia digulingkan oleh militer satu tahun kemudian menyusul aksi protes massal. Ia tercatat sebagai pemimpin pertama Mesir yang dipilih secara demokratis.
Namun sejak digulingkan ia masuk tahanan dan menjalani hukuman penjara selama tujuh tahun dalam kasus pemalsuan permohonan pencalonan presiden tahun 2011.
Di bawah pemerintahan yang sekarang, Morsi menghadapi berbagai dakwaan termasuk spionase. Pihak berwenang juga menyasar para pendukungnya dan menggolongkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris.
Kasus mata-mata itu dikaitkan dengan kontaknya dengan kelompok militan Palestina, Hamas.
Siapakah Mohammed Morsi ?
Morsi lahir di desa El-Adwah Provinsi Sharqiya di kawasan Delta Nil tahun 1951. Ia mendalami teknik sipil di Universitas Kairo pada 1970-an sebelum pindah ke Amerika Serikat untuk merampungkan studi tingkat doktoral.
Ia dipilih sebagai kandidat presiden dari Ikhwanul Muslimin dalam pemilihan Mesir tahun 2011 setelah pilihan pertama yang ingin diusung organisasi itu mengundurkan diri.
Morsi menang dengan selisih suara tipis dan berjanji memimpin pemerintahan “bagi seluruh rakyat Mesir”.
Namun para penentangnya mengatakan Morsi gagal memerintah selama masa kekuasaan yang bergolak. Mereka menuduhnya membiarkan kelompok-kelompok berhaluan Islam mendominasi arena politik dan salah urus ekonomi.
Penentangan warga terhadap pemerintahannya bertambah besar dan jutaan orang turun ke jalan-jalan di seluruh Mesir untuk menggelar aksi bertepatan dengan peringatan satu tahun kekuasaan Morsi pada tanggal 30 Juni 2013.
Pada tanggal 3 Juli malam, militer membekukan sementara konstitusi dan mengumumkan pembentukan pemerintahan interim yang diisi oleh teknokrat sebelum digelar pemilihan presiden baru.
Morsi menyebut langkah tersebut sebagai kudeta dan ia kemudian ditahan oleh militer.(BBC/Al-Jazeera/edt)