JARILANGIT.COM - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar, Hery Antasari angkat bicara mengenai berhentinya tiga rute penerbangan maskapai Citilink di Bandara Kertajati. Menurutnya, itu hal wajar dan hanya bersifat sementara.
Ia menuturkan adanya penghentian rute penerbangan tertentu karena tingkat keterisian penumpang rendah bisa terjadi di bandara manapun. Apalagi dalam kondisi low season (musim liburan sepi pengunjung).
"Tentu ada mekanisme pasar yang tidak bisa kita hindari. Kondisi low season tadi," kata Hery saat dihubungi, Jumat (26/7/2019).
Dia mengatakan hanya saja kondisinya lebih terasa bagi Bandara Kertajati yang belum lama beroperasi. Bandara kebanggaan masyarakat Jabar ini tengah membutuhkan keberadaan maskapai untuk melayani penumpang.
"Ketika high season pasti beroperasi lagi. Di mana pun akan berhenti kalau low season. Kebetulan ini di Bandara Kertajati yang lagi butuh boosting," ungkap dia.
Dia mengaku pihaknya akan mendorong pelayanan bagi penumpang khususnya akses menuju bandara. Sejumlah moda transportasi sudah memberikan layanan kepada penumpang menuju Bandara Kertajati.
"Kita terus mendorong agar transportasi ke bandara itu optimal. Agar penumpang tetap bisa dilayani dan nyaman," ujar Hery. seperti diberitakan finacedetik.
Bandara Kertajati Sepi, Menhub Cari Cara Untuk Pengembangan
Bandara Kertajati yang berlokasi di Majalengka, Jawa Barat hingga saat ini masih sepi penumpang. Tingkat okupansi bandara ini dikabarkan masih berada di bawah 30 persen.
Menanggapi hal ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku akan mencari cara untuk mengembangkan bandara tersebut agar dapat beroperasi secara maksimal.
"Nanti kita kembangkan (bandara Kertajati)," ujarnya singkat di Way Kanan, Sabtu (6/4). seperti yang dilansir Merdeka.com
Ide membangun bandara ini sudah muncul sejak 2003 lalu, namun baru terealisasi dengan groundbreaking pada tahun 2016. Prosesnya memakan biaya sekitar Rp 2,6 triliun yang sumbernya tidak hanya dari APBN, namun dari skema kemitraan pemerintah dan swasta.