JARILANGIT.COM - Penggusuran terhadap 500 keluarga di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur pada Agustus 2015, belum membebaskan pemukiman yang terletak di pinggir Sungai Ciliwung itu dari banjir.
Hujan lebat di wilayah hulu menaikan debit Kali Ciliwung dan merendam tujuh rukun warga (RW) dari 8 RW yang ada di Kampung Pulo. "Sekitar satu meter banjirnya," kata Samini, warga RT 04 RW 03, saat ditemui Tempo di rumahnya, Senin, 4 Januari 2016.
Menurut wanita berusia 47 tahun, banjir kerap terjadi setelah beton setinggi dua meter membatasi pemukiman warga dengan proyek normalisasi Kali Ciliwung. Ketinggian air sampai 3 meter waktu siaga 1.
Samini mendapat penjelasan dari pekerja proyek normalisasi bahwa banjir terjadi karena air sungai merembes dari bawah. Dia diminta menunggu hingga proyek selesai.
Warga lainnya, Tati, 45 tahun mengatakan banjir setelah penggusuran malah semakin parah karena gunungan sampah ada dimana-mana. Aliran selokan tersendat karena gorong-gorong yang mengalir ke Kali Ciliwung hanya ada satu. "Lihat saja, selokan sebanyak ini, gorong-gorong hanya satu, sisanya beton."kata warga RT 01 RW 03.
Air banjir yang merendam pemukimannya pun cenderung kotor dan membuat badan gatal-gatal. Bantuan makanan dan obat-obatan di saat banjir pun sudah tak ada lagi.
Kepala Bidang Pelaksana Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane, Bastari mengatakan banjir masih terjadi di Kampung Pulo, karena rendahnya pemukiman tersebut. "Jadi air tetap merembes ke sana, karena lebih rendah," kata dia. Untuk mengaliri air banjir di Kampung Pulo juga harus disedot dengan pompa.
Menurutnya, akan ada tiga gorong-gorong yang mengaliri air dari pemukiman warga ke Kali Ciliwung. Jika proyek normalisasi Kali Ciliwung di Kampung Pulo telah rampung, tapi masih terjadi banjir, akan ada evaluasi. "Lihatnya nanti kalau sudah selesai, pasti kami evaluasi kalau ada yang bocor atau rembesan," kata Bastari.
Normalisasi Kali Ciliwung di Kampung Pulo diperkiraan selesai pada akhir Januari 2016. Bastari pun memastikan tak ada lagi penggusuran warga Kampung Pulo untuk normalisasi Kali Ciliwung. "Untuk normalisasi sudah tidak, tapi apakah nanti ada penataan kota kami tidak tahu (ada penggusuran atau tidak)." (AFRILIA SURYANIS)