Dulu Belanda kaya raya bukan karena teknologi, tapi hasil merampok Indonesia
Dulu Belanda kaya raya bukan karena teknologi, tapi hasil merampok Indonesia

Dulu Belanda kaya raya bukan karena teknologi, tapi hasil merampok Indonesia

Bagaimana bisa negeri yang tanahnya luas dan subur, iklimnya mendukung untuk menanam berbagai tanaman, tapi setelah merdeka dari perampokan bangsa Belanda pemerintah justru tak mampu menahan meroketnya harga pangan



Ekonom senior Kwik Kian Gie mengkritik pemerintah yang tak mampu menahan meroketnya harga sembako. Beberapa pekan terakhir, harga telur saja sempat mencapai Rp30-32 ribu/Kg.

Mantan Kepala Bappenas ini menjelaskan, tingginya harga pangan di Tanah Air adalah suatu hal yang sangat aneh bin ajaib.

“Itu kan gila, lucu. Bagaimana negara yang tanahnya luas, iklimnya begitu kondusif untuk menanam berbagai tanaman, tapi bisa seperti ini” kata Kwik dalam diskusi publik ‘Kondisi Ekonomi Indonesia Saat Ini’ di Kantor Sekretariat Bersama (Sekber) Partai Gerindra, PKS dan PAN di The Kemuning, Menteng, Jakarta, Rabu (18/7/2018) malam.

Kondisi Indonesia yang sedemikian kaya akan sumber daya alam, lanjutnya, merupakan faktor utama yang membuat Belanda pada masa lalu kepincut menjajah Indonesia.


“Dulu, Belanda itu kaya raya bukan karena teknologi, tapi karena rempah-rempah, perkebunan dan pertanian (Indonesia) yang sampai sekarang masih sangat menguntungkan,” jelas mantan Menko Ekuin era Gus Dur ini.

Sayangnya, menurut dia, hal ini tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh pemerintah untuk memperkaya negara guna meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

"Yang terjadi justru sebaliknya, banyak bahan pangan yang diimpor. Hal ini membuat petani kita semakin jauh dari kata sejahtera," ungkapnya.

"Kita sudah merdeka sedemikian lamanya, malah tidak mampu begitu dan statistiknya justru mundur. Semakin lama semakin miskin, sangat kecil produksi pertanian, yang lain diimpor semua,” sesal Kwik. (Alf)
 
Pilih sistem komentar sesuai akun anda ▼
Blogger

No comments

» Komentar anda sangat berguna untuk peningkatan mutu artikel
» Terima kasih bagi yang sudah menulis komentar.