JARILANGIT.COM - Ketua Dewan Pengarah TKN Jokowi-Ma'ruf, Jusuf Kalla (JK) melarang Basuki T Purnama (Ahok) masuk ke dalam tim pemenangan. Namun, status Ahok sebagai kader PDIP dinilai secara otomatis sudah masuk sebagai pendukung Jokowi.
Wakil Ketua Umum Hanura, Gede Pasek Suardika menilai, Tim Kampanye Nasional sudah didaftarkan ke KPU dan tak bisa diubah lagi. Tapi dia menilai, Ahok sudah otomatis jadi tim sukses Jokowi-Ma'ruf.
"Sebab dengan masuk jadi kader PDIP kan otomatis juga menjadi pemenangan Jokowi. Jadi ya biasa saja enggak usah terlalu dimasalahkan urusan masuk TKN atau tidak," kata Pasek kepada merdeka.com, Rabu (13/2).
Pasek menilai, Ahok tak mesti masuk TKN jika ingin memenangkan Jokowi-Ma'ruf. Sebagai kader PDIP, kata Pasek, masyarakat sudah tahu bahwa Ahok pasti dukung Jokowi.
"Menjadi tim pemenangan kan bisa lewat jalur partai, relawan dan banyak lagi. Nggak terlalu relevan. Tanpa masuk pun publik sudah tahu Ahok ada di posisi siapa," tegas Pasek.
Diketahui, Jusuf Kalla menanggapi isu bergabungnya Basuki Tjahaja Purnama (BTP/Ahok) jadi bagian TKN. Dia menegaskan agar mantan Gubernur DKI Jakarta tidak bergabung dan dimasukan dalam struktur TKN.
"Kalau saya sebagai dewan pengarah, jangan !" tegas JK di Jalan Merdeka Utara, Selasa (12/1).
Dia menjelaskan mengapa Ahok tidak perlu masuk TKN. Menurut dia, jika Ahok masuk pemilih akan mengingat kesalahannya yang terdahulu dengan label 'penista agama'. Dia menilai hal tersebut dapat menggurangi suara Jokowi.
"Alasannya tadi, berakibat lagi orang mengingat oh, ini pak Jokowi didukung oleh penista agama, kan bahaya itu. Bisa mengurangi suara lagi. apa saya bilang, apa saya bilang," kata JK.
Karena itu, JK meminta agar Ahok tenang saja. Sebab pemilu yang akan berjalan selama 2 bulan. "Jadi ya lebih baik ya tenang, tenang. Pemilu lagi dua bulan, dan efeknya tidak akan banyak," kata JK. (Randy Ferdi Firdaus/mdk)