JARILANGIT.COM - Politikus senior Golkar, Luhut Binsar Panjaitan, berharap tidak ada lagi isu agama yang berhembus saatPilpres 2019. Gagasan visi misi, kata dia, adalah hal paling utama yang wajib ditonjolkan sepanjang kontestasi.
"Pengalaman pemilihan gubernur DKI, masalah isu dibenturkan antara umat beragama, Kita nggak usah bicara itu, kita sekarang adu konsep aja jangan berkampanye dengan yang aneh-aneh," kata Luhut di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Minggu (12/8/2018).
Menteri Koordinator Kemaritiman tersebut menilai Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden yang digandeng Joko Widodo atau Jokowi pada Pilpres 2019, merupakan benteng terkuat untuk menghalau potensi isu agama.
"Pak Ma'ruf Amin kan sudah dalam puncak lah agamanya. Dengan masuknya Pak Ma'ruf menurut hemat saya, itu akan memberikan satu nuansa baru. Bagus buat kita semua, warna Indonesia, sehingga rakyat menjadi lebih tenang," ujar Luhut soal Pilpres 2019.
Baca selengkapnya:
Menko Luhut Minta Pilpres 2019 Jangan Ada Lagi yang Bawa Isu Agama
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitanbercerita soal kedekatannya dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Dia mengaku mengenal Jokowi sebagai sosok yang suka beribadah.
Luhut heran dengan banyaknya tudingan yang menyebut Jokowi suka mengkriminalisasi ulama.
"Jadi kalau dibilang, misalnya dibilang kriminalisasi ulama, darimana? Sejak saya kenal 12 tahun dia tukang sembahyang, tukang puasa. Yang sebelah sana kita belum jelas juga," kata Luhut dalam acara silaturahmi purnawirawan TNI-Polri dan deklarasi dukungan untuk Jokowi, JI Expo Kemayoran, Jakarta (11/2).
Selain itu, Luhut juga membantah mantan Gubernur DKI Jakarta itu orang yang otoriter. Sepengalamannya, Jokowi adalah pendengar yang baik.
"Tidak otoriter, he listen to you carefully, saya mengalami. Saya tidak sering bersama presiden, tapi kalau saya butuh saya laporkan. Ya saya minta waktu, saya jelaskan argumen," ujarnya.
Baca Selengkapnya:
Luhut: Sejak Saya Kenal 12 tahun, Jokowi Tukang Sembahyang dan Puasa